Kemenkes: Laju Kasus Covid-19 Turun 92% dari Puncak Gelombang 2
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, laju kasus Covid-19 di Indonesia per Selasa (7/9) menurun 92% dibandingkan puncak gelombang kedua yang mencapai 43.925 kasus. Pemerintah pun menggencarkan vaksinasi corona.
"Puncak laporan kasus dilaporkan pada 15 Juli yakni 43.925 dalam sehari. Per Selasa (7/9), turun 92%," kata juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam agenda siaran pers PPKM yang diikuti dari kanal YouTube FMB9ID, Rabu (8/9).
Ia menyampaikan, puncak gelombang kedua corona terjadi pertama kali di Jawa – Bali seiring temuan varian Delta. Kemudian puncak kasus Covid-19 meluas ke Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
“Perluasan ini juga konsisten dengan pola penyebaran varian Delta yang memang sangat tinggi," kata Nadia.
Ia mengatakan, pemerintah terus memperkuat pengetesan, penelusuran, dan perawatan atau testing, tracing, treatment (3T). Selain itu, menggencarkan vaksinasi Covid-19.
Jumlah vaksinasi nasional mencapai 108,9 juta atau 52,3% dari target per hari ini (8/9). Ini terdiri dari 69 juta dosis pertama dan 39,7 juta dosis kedua.
Pemerintah juga memantau varian corona yang ada di Indonesia. “Sebab, ini akan sangat berpengaruh pada kebijakan dan intervensi yang akan kami ambil seperti PPKM yang telah diterapkan sejak awal Juli," katanya.
Nadia mengatakan, situasi kasus Covid-19 secara nasional saat ini berada di level dua atau menurun dibandingkan Juli yakni level 4. Hanya tersisa dua provinsi yang masih berstatus PPKM level 4, yaitu Bali dan Kalimantan Utara.
Sedangkan provinsi lainnya sudah berstatus PPKM level 3. "Terjadi tren penurunan angka kasus corona secara nasional di semua regional Indonesia, dengan puncak rata-rata dimulai pada Juli," katanya.
Pemerintah juga tengah bersiap menghadapi lonjakan kasus Covid-19 pada akhir tahun. Ini karena terdapat dua hari libur nasional, yakni Natal dan Tahun Baru.
“Kemarin (libur panjang) menyebabkan lonjakan kasus. Kami harus antisipasi," kata Nadia dalam webinar ‘Vaksinasi Covid-19 Kini dan Nanti’.