Covid-19 Omicron Merebak, RS di Jakarta dan Bali Terisi Lebih 50%
Kasus Covid-19 varian Omicron melonjak di Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit alias Bed Occupancy Rate (BOR) di DKI Jakarta 59% dari total kapasitas dan 50% di Bali.
Tingkat eterisian tempat tidur rumah sakit di wilayah lain hampir mencapai separuh dari kapasitas. “Banten 42% dan Jawa Barat 36%," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/2).
Namun, ia memastikan bahwa kapasitas perawatan rumah sakit masih bisa ditingkatkan. Rumah sakit pun dapat mengonversi tempat tidur untuk pasien non-Covid menjadi untuk pasien corona.
Sebagai contoh, kasur untuk pasien corona di ibu kota 14 ribu. Saat puncak kasus Delta, total tempat tidur untuk pasien Covid-19 di Jakarta 21 ribu.
"Bahkan kalau ada konversi lagi, masih bisa ditambah," katanya.
Untuk itu, BOR rumah sakit di DKI Jakarta bisa menurun apabila rumah sakit melakukan konversi kasur. Saat ini, rumah sakit belum mengonversi tempat tidurnya lantaran kasus Covid-19 sempat turun.
Secara nasional, BOR rumah sakit untuk pasien corona mencapai 27%. Sedangkan kapasitasnya 88 ribu kasur.
Nadia mengimbau masyarakat yang terinfeksi corona dengan gejala ringan atau tanpa gejala untuk mengisolasi diri di rumah. Layanan di rumah sakit nantinya dapat berfokus pada pasien gejala sedang, berat, dan kritis.
GISAID mencatat, perkembangan kasus Covid-19 varian Omicron (B.1.1.529) di Indonesia mencapai 4.604 kasus per Kamis (10/2). Varian ini memiliki selisih 276 kasus dibandingkan hari sebelumnya.
Secara mingguan, kasus di Indonesia ini tumbuh 83,65%.
Dengan jumlah varian Omicron tersebut, Indonesia berada di urutan pertama di Asia Tenggara. Disusul oleh Thailand 2.185 kasus Omicron.
Laporan GISAID menyebutkan, kasus Covid-19 Omicron di seluruh dunia 1,11 juta. Jumlah varian Covid-19 ini naik dibandingkan pekan sebelumnya 788,47 ribu.