Gojek Luncurkan Layanan Iklan Digital GoScreen Berbasis Teknologi
Perusahaan penyedia layanan on-demand, Gojek meluncurkan layanan iklan luar ruang secara digital (digital out of home/DOOH) GoScreen berbasis mesin pembelajar (machine learning). Fitur anyar ini diluncurkan, seiring meningkatnya penggunaan teknologi digital dalam bisnis periklanan.
Chief Commercial Officer Gojek Antoine de Carbonnel mengatakan, pasar bisnis iklan luar ruang secara digital cukup potensial. Belanja iklan di Indonesia diprediksi tumbuh hingga 5,3% pada akhir tahun ini, meski masih ada pandemi corona.
Berdasarkan data Billboard Insider, penggunaan iklan luar ruang secara digital terus tumbuh. Pada 2019, penggunaannya mencapai 31% dari total iklan luar ruang global. Mayoritas atau 69% merupakan iklan luar ruang statis.
Pada tahun ini, porsi penggunaan iklan luar ruang secara digital diprediksi naik menjadi 34%. Lalu diproyeksikan tumbuh lagi menjadi 43% pada 2023.
Meski potensinya besar, ada tantangan yang mesti dihadapi oleh penyedia layanan iklan digital. "Pengguna inginyang bisa mengukur efektivitas dan kinerja iklan dengan baik," kata Antoine saat konferensi pers virtual ‘Peluncuran GoScreen’, Senin (9/11).
Decacorn Tanah Air itu pun menyematkan fitur pengukur kinerja iklan berdasarkan lokasi dan waktu pada GoScreen. Iklannya dibuat menggunakan teknologi terprogram (programmatic ads) untuk personalisasi konten.
Dengan begitu, pengguna akan mendapatkan laporan atas pengukuran impresi secara real-time. Selain teknologi, iklan luar ruang ini memanfaatkan armada mitra pengemudi Gojek.
GoScreen sendiri dikembangkan oleh Promogo, perusahaan layanan periklanan yang diakuisisi Gojek pada 2018. "Kami bisa menargetkan konsumen ke salah satu lokasi. Bisa dilacak secara real-time, serta verifikasi penayangan dan perhitungannya," kata Direktur Promogo Kiranjeet Purba.
Selain itu, layanan GoScreen dinilai dapat meningkatkan pendapatan mitra pengemudi Gojek. Penghasilan mitra yang memasang sarana untuk iklan GoScreen diklaim naik 15-20%
Perusahaan masih menguji coba layanan tersebut pada tahun ini dan diharapkan bisa dimanfaatkan pada awal 2021. "Ini (pandemi virus corona) momen bagi pengiklan membuat perencanaan untuk tahun depan," kata Kiranjeet
Pada tahap uji coba, GoScreen telah digunakan oleh perusahaan periklanan Publicis Media. Gojek pun sudah menayangkan lebih dari empat juta tayangan dengan 40% share of voice. Selain itu, menjangkau 850 ribu lebih orang dalam 2.000 jam pemutaran iklan.
Melalui Promago, Gojek sebenarnya pernah merilis layanan periklanan GoIce dan GoVend pada September 2018. Pengguna bisa menikmati hiburan seperti film, musik, pengisi daya, dan wifi di dalam GoCar melalui GoIce.
Selain itu, bisa membeli kebutuhan sehari-hari atau mendapatkan sampel gratis produk di dalam GoCar melalui GoVend. Namun, kedua layanan itu tidak diteruskan pengembangannya.
Meski begitu, ia menyebutkan bahwa permintaan layanan iklan Promogo meningkat 40%. Sudah ada lebih dari 50 ribu mitra pengemudi yang bergabung dan menghasilkan impresi 15 miliar kali penayangan.