Setelah J&T, SiCepat Dinilai Berpeluang Jadi Unicorn Indonesia Ketujuh
Laporan CB Insights bertajuk ‘The Complete List of Unicorn Companies’ menunjukkan, J&T Express masuk dalam daftar unicorn keenam Indonesia. Startup logistik lain yang dinilai berpeluang menjadi unicorn yaitu SiCepat.
Co-Founder sekaligus Managing Partner di Ideosource dan Gayo Capital Edward Ismawan Chamdani mengatakan, SiCepat berpotensi memiliki valuasi lebih dari US$ 1 miliar atau berstatus unicorn, setelah disuntik modal Tokopedia.
"Dia (SiCepat) akan langsung mendapatkan preferensi trafik yang notabene sangat besar," kata Edward kepada Katadata.co.id, Rabu (14/4).
Tahun lalu, DealStreetAsia melaporkan bahwa Tokopedia melakukan investasi strategis di SiCepat untuk meningkatkan kapabilitas layanan pengiriman. Jika ini benar, Edward menilai bahwa kekuatan finansial startup logistik itu mempercepat perubahan status menjadi unicorn.
Pada Maret, SiCepat juga merampungkan pendanaan Seri B US$ 170 juta atau sekitar Rp 2,44 triliun. Investor yang berpartisipasi yakni Falcon House Partners, Kejora Capital, lembaga keuangan pembangunan Jerman DEG , Asia Based Insurer, MDI Ventures, Indies Capital, anak usaha Temasek Holdings yakni Pavilion Capital, Tri Hill, dan Daiwa Securities.
Di satu sisi, sektor logistik semakin moncer saat pandemi corona. CEO Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro mengatakan, perusahaan rintisan di sektor ini tumbuh pesat didorong oleh kondisi geografis Indonesia.
"Logistik menjadi penunjang aktivitas ekonomi," kata Eddi.
Berdasarkan laporan Ken Research, tren pendapatan pasar logistik Indonesia semakin meningkat hingga 2024. Pendapatan logistik di Tanah Air diprediksi US$ 220,9 miliar tahun lalu dan mencapai US$ 300,3 miliar pada 2024.
Pendapatan tersebut termasuk angkutan barang, pergudangan, kurir, ekspres, dan parsel. Kemudian, terdapat nilai tambah layanan dan segmen logistik rantai dingin (cold chain logistics segments).