Teknologi VR, AR, dan Ekonomi Hijau Diramal Tren di RI Tahun Depan

Fahmi Ahmad Burhan
7 Oktober 2021, 16:35
teknologi, vr, ar, ekonomi hijau,
123RF.com
Ilustrasi teknologi VR

Perusahaan venture builder UMG Idealab memperkirakan, teknologi virtual reality (VR), augmented reality (AR), dan terkait ekonomi hijau tren tahun depan. Startup pun diprediksi masif mengembangkan ketiga teknologi ini.

Founder UMG IdeaLab Kiwi Aliwarga mengatakan, pengembangan teknologi untuk ekonomi hijau potensial karena banyak negara menargetkan nol emisi karbon atau zero carbon emissions. "Semua teknologi yang berdampak terhadap lingkungan, potensial," katanya saat konferensi pers virtual, Kamis (7/10).

Di Indonesia, pemerintah memang menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca hingga 29% dengan usaha sendiri dan 41% lewat dukungan internasional pada 2030. Untuk mencapai target ini, butuh dana Rp 266,2 triliun.

Menurut Bain & Company, Microsoft dan Temasek Holdings Singapura, ruang investasi hijau di Indonesia akan terus tumbuh.

Sejumlah perusahaan pun gencar berinvestasi pada teknologi ekonomi hijau. Decacorn Tanah Air Gojek misalnya, mempunyai komitmen Three Zeros: Zero Emissions, Zero Waste dan Zero Barriers atau nol emisi pada 2030.

Gojek juga mengembangkan kendaraan listrik dilakukan sebagai komitmen untuk nol emisi pada 2030. Decacorn ini ingin seluruh motor dan mobil di lini bisnis transportasi berbasis listrik.

Selain itu, Gojek membuat fitur hitung emisi karbon GoGreener Carbon Offset. Gojek menggaet startup Jejak.in untuk membuat fitur ini. Melalui fitur itu, pengguna bisa menghitung jumlah emisi karbon sehari-hari dan mengonversinya dengan menanam pohon.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...