Ruangguru Dikabarkan Sudah Untung dan Hampir Jadi Unicorn
Ruangguru dikabarkan meraup laba operasional US$ 1,8 juta atau sekitar Rp 25,6 miliar tahun lalu. Startup pendidikan ini pun disebut-sebut semakin mendekati status unicorn atau valuasi di atas US$ 1 miliar.
Tech In Asia melaporkan, ini merupakan tahun keuangan pertama yang menguntungkan bagi Ruangguru. “Ruangguru mampu meraih profitabilitas meski menggandakan biaya tunjangan karyawan,” demikian dikutip dari Tech In Asia, Senin (11/10).
Karyawan Ruangguru memang melonjak 25% dibandingkan akhir 2019 menjadi 5.000 orang.
Startup pendidikan itu mencatatkan pendapatan lebih dari US$ 63 juta tahun lalu atau meningkat hampir empat kali lipat dibandingkan 2019. Pertumbuhan pendapatan ini sama dengan 2018 ke 2019.
Ruangguru mengurangi biaya iklan dan pemasaran 16% tahun lalu menjadi US$ 23,6 juta. Pengurangan ini dilakukan setelah startup pendidikan itu meningkatkan biaya iklan tujuh kali lipat menjadi US$ 28 juta pada 2019.
Sedangkan biaya penjualan yang biasanya mengacu pada anggaran terkait tenaga penjual seperti komisi dan biaya perjalanan naik 11%. Dengan demikian, Ruangguru meningkatkan rasio pemasaran terhadap pendapatan dari hampir 200% pada 2019 menjadi hanya 46% tahun lalu.
Margin kotor Ruangguru 91% tahun lalu atau sedikit lebih rendah dari 2019 yang mencapai 94%.
Dengan beragam upaya tersebut, Ruangguru mencatatkan untung US$ 1,8 juta tahun lalu dibandingkan 2019 yang mengalami kerugian operasional US$ 31,9 juta.
Walaupun kas dan setara kas startup pendidikan itu US$ 72,5 juta pada akhir tahun lalu. Ini sedikit lebih rendah dibandingkan 2019 yang mencapai US$ 76,3 juta.
Katadata.co.id mengonfirmasi angka-angka tersebut kepada Ruangguru. Namun Head of Corporate Communications Ruangguru Anggini Setiawan tidak berkomentar mengenai pendapatan hingga laba operasional.