Sirclo Akuisisi Startup Warung Pintar, Bidik Warung hingga Brand
Perusahaan e-commerce enabler Sirclo mengakuisisi Warung Pintar. Kedua startup ini bakal memperkuat posisi dalam bisnis solusi omnichannel bagi merek (brand), distributor, pelaku usaha hingga konsumen akhir.
CEO Sirclo Group Brian Marshal menyampaikan, perusahaan bergerak di model business to business (B2B) selama lebih dari delapan tahun. “Kami menyadari bahwa ekosistem ritel tidak luput dari peran warung dan toko kelontong sebagai salah satu opsi pemenuhan kebutuhan harian masyarakat Indonesia,” kata dia dalam keterangan pers, Rabu (26/1).
Apalagi, brand perlu memastikan ketersediaan produk, efisiensi alur distribusi, kemudahan akses untuk menjangkau mitra hingga konsumen akhir. “Ini mendorong kami untuk berfokus pada model business-to-business-to-consumer (B2B2C) dengan menggandeng Warung Pintar,” ujar dia.
Rincian ekosistem gabungan kedua startup itu sebagai berikut:
- Lebih dari 150 ribu brands telah dilayani secara akumulatif
- Lebih dari 500 ribu pemilik warung atau toko kelontong
- Jangkauan terhadap lebih dari 25 juta konsumen akhir
- Lebih dari 80 titik distribusi tersebar di seluruh Indonesia
Brian menambahkan, langkah strategis itu merupakan wujud komitmen Sirclo untuk memperluas layanan enabler dan mengakomodasi lebih banyak pelaku usaha dengan skala yang lebih luas agar dapat merambah pasar online.
Co-Founder sekaligus CEO Warung Pintar Agung Bezharie menambahkan, akuisisi oleh Sirclo akan menambah strategic value untuk mengakselerasi perkembangan produk dan layanan.
“Ke depan, kami ingin membuka lebih banyak kesempatan dan membawa transparansi serta efisiensi yang lebih baik bagi setiap pelaku UMKM. Maka, warung dapat pulih dari dampak pandemi dan tumbuh bersama,” ujar Agung.
Menurutnya, sinergi itu juga dapat mengakomodasi brand untuk meningkatkan visibilitas ke warung sebagai kanal distribusi terbesar di Indonesia. Dengan begitu, principal atau brand mampu menjangkau lebih banyak konsumen akhir.
Ia juga yakin bahwa akuisisi itu menandai peluang besar bagi kedua entitas untuk memberikan dampak lebih luas bagi ekosistem ritel.
Dengan akuisisi itu, akan ada tiga kategorisasi utama pada pilar solusi dari Sirclo Group, yaitu:
1. Enterprise
Caranya, menghadirkan layanan teknologi end-to-end yang dapat dikustomisasi bagi principal atau brand besar.
2. Entrepreneur atau wirausaha dan UMKM
Menyediakan layanan berbasis Software-as-a-Service (SaaS), termasuk penyediaan toko online siap pakai bagi bisnis berskala UMKM.
3. Model bisnis new retail seperti warung
Sirclo akan berfokus pada pemberdayaan warung melalui beragam produk dan layanan digital. Tujuannya, meningkatkan transparansi dan efisiensi pada alur distribusi, akses ke principal atau distributor nasional, ketersediaan produk hingga pinjaman modal.
Agung akan memimpin pilar bisnis Sirclo yang baru yakni layanan new retail. Selain itu, Danang Cahyono mengepalai pilar bisnis enterprise solutions, sementara Ferry Tenka mengetuai divisi entrepreneur solutions.
Dengan aksi korporasi itu, Sirclo Group akan memperluas jangkauan fulfillment center bagi principal atau brand besar. Dengan begitu, konsumen akhir dapat memperoleh keuntungan lebih dari segi logistik maupun harga.
Pengembangan juga dilakukan dari segi operasional secara end-to-end. Caranya, mengedepankan strategi omnichannel commerce agar brand dari berbagai skala dapat berfokus pada pengembangan produk.
Akuisisi Warung Pintar oleh Sirclo Group akan menggabungkan hampir 2.000 karyawan. Warung Pintar akan terus beroperasi sebagai entitas mandiri yang terintegrasi sebagai layanan new retail.