2 Universitas RI Rambah Metaverse, Bagaimana Zenius dan Ruangguru?
Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya dan Sekolah Tinggi Media Komunikasi Trisakti mengadopsi metaverse. Apakah startup pendidikan seperti Zenius dan Ruangguru ikut menerapkan teknologi dunia virtual?
Metaverse merupakan versi teranyar dari Virtual Reality (VR) tanpa komputer. Pengguna dapat memasuki dunia virtual menggunakan perangkat berupa headset atau kacamata berbasis Augmented Reality (AR) maupun VR.
Chief Growth and Product Zenius Sony Radhityo mengatakan, teknologi metaverse memungkinkan sejumlah penerapan di sektor pendidikan. Salah satunya, guru mata pelajaran Geografi tidak harus membawa muridnya pergi ke suatu tempat untuk melihat fenomena tsunami atau gunung meletus.
Begitupun guru mata pelajaran Sejarah, tidak perlu membawa anak-anaknya ke museum untuk melihat peristiwa bersejarah.
"Sebab, metaverse memungkinkan pembelajaran yang tadinya hanya dilihat melalui buku, foto, atau video dalam dua dimensi, menjadi pengalaman yang dilihat secara nyata dan dapat dirasakan langsung oleh para siswa melalui VR," kata Sony kepada Katadata.co.id, Rabu (23/3).
Dengan merasakan secara langsung pengalaman virtual, siswa akan mudah mengingat dan mengerti konsep dari mata pelajaran tersebut.
"Metaverse juga akan memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan, karena teknologi ini memungkinkan guru dan siswa menggunakan waktu secara efisien dalam kegiatan belajar mengajar," ujar Sony.
Akan tetapi, menurutnya interaksi langsung di kelas tidak akan tergantikan oleh teknologi apapun, termasuk metaverse. Teknologi ini bersifat sebagai pelengkap pengalaman yang didapatkan siswa.
"Ini karena banyak hal yang terjadi di ruang kelas, terutama hal-hal yang bersifat sosial, antara siswa dan guru, maupun dengan siswa lainnya," katanya.
Sony juga memperkirakan, penerapan teknologi metaverse di sektor pendidikan tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Alhasil, Zenius saat ini memilih berfokus memperkuat ekosistem pembelajaran.
Zenius mengembangkan aplikasi pembelajaran khusus jenjang Sekolah Dasar (SD) bernama ZeniusLand. Aplikasi ini dikemas secara interaktif.
Startup pendidikan itu juga meluncurkan layanan baru bernama ZenPro. Ini menyasar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan kalangan profesional.
Zenius juga resmi mengakuisisi lembaga pendidikan luar sekolah Primagama. Startup ini pun memperkenalkan konsep two teacher model, sehingga siswa bisa mendapatkan materi pelajaran dari tutor Zenius secara online dan bantuan tutor offline Primagama.
Katadata.co.id meminta tanggapan Ruangguru terkait potensi penerapan metaverse di sektor pendidikan. Namun, belum ada tanggapan hingga berita ini dirilis.
Sejauh ini, ada dua perguruan tinggi di Indonesia yang mengadopsi teknologi. Unika Atma Jaya dan Sekolah Tinggi Media Komunikasi Trisakti menggaet WIR Group untuk masuk ke ekosistem dunia virtual.
WIR Group merupakan perusahaan di bidang teknologi realitas digital, seperti AI, AR, dan virtual reality di Asia Tenggara. WIR merupakan singkatan dari We Indonesians Rock, Rise and Rule. Perusahaan ini berdiri lebih dari 10 tahun.
Perusahaan itu memproduksi programming dan inovasi teknologi AR ke lebih dari 20 negara. Ini dengan bimbingan dari Kementerian Kominfo serta kemitraan dengan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
WIR memiliki lima paten global terkait AR dan terdaftar di nasional maupun PCT yang mencakup 153 negara. Perusahaan teknologi ini diminta berpartisipasi oleh Kementerian Investasi untuk mewakili Indonesia di ajang dunia, antara lain di side event World Economic Forum di Davos 2019 dan 2020.
WIR Group masuk dalam daftar “Metaverse Companies to Watch in 2022” versi majalah bisnis internasional Forbes GE. Daftar tersebut berisi perusahaan teknologi terkemuka dunia seperti Apple, Microsoft hingga Facebook yang berganti nama menjadi Meta.