TV Analog Disetop April, Kominfo Sudah Bagikan Ribuan Set Top Box
Siaran TV analog akan disetop akhir bulan depan (30/4). Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun telah membagikan 2.060 set top box gratis untuk beralih ke TV digital.
Set top box gratis itu diberikan kepada warga kurang mampu. “Sebanyak 2.060 unit telah dibagikan oleh para penyelenggara multipleksing di berbagai daerah dalam rangka kegiatan uji coba,” kata juru bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi kepada Katadata.co.id, Senin (28/3).
"Ini dilakukan sebagai persiapan peralihan dari TV analog ke TV digital atau ASO, sekaligus dalam rangka uji coba mekanisme pembagian dan pengawasannya," tambah dia.
Set top box adalah alat penangkap sinyal siaran. Jenisnya ada beberapa yakni DVB-T2, DVB-C, DVB-S, dan DVB-IPTV. Sedangkan di Indonesia menggunakan DVB-T2 untuk menangkap siaran TV digital.
Set top box gratis dibagikan dalam tiga tahap, sejalan dengan penerapan peralihan TV analog ke TV digital. Rinciannya sebagai berikut:
- Tahap pertama: 3.203.854 unit untuk 166 kabupaten dan kota. Ini sudah terpenuhi.
- Tahap kedua: baru tersedia 2.011.941 dari total kebutuhan 2.165.890 bagi 110 kabupaten dan kota. Artinya, ada kekurangan 152.565 set top box untuk 14 kabupaten dan kota.
- Tahap ketiga: dibutuhkan 1.369.611 set top box untuk 65 kabupaten dan kota.
Pembagian set top box gratis pada tahap pertama berlangsung selama tujuh pekan, yakni sejak minggu lalu (15/3) hingga akhir April (30/4). Pembagian dilakukan dari pintu ke pintu atau door to door.
Dedy mengatakan, Kominfo gencar membagikan set top box agar masyarakat siap migrasi ke TV digital setelah pemerintah menyetop TV analog pada 30 April.
Selain gencar membagikan set top box, Kominfo menyiapkan infrastruktur multipleksing di daerah yang dijadwalkan akan mengalami ASO tahap pertama. "Ini dilakukan agar masyarakat di daerah tersebut sudah dapat sepenuhnya menonton siaran digital," katanya.
Multipleksing merupakan sistem penyiaran dengan dua transmisi program atau lebih pada satu saluran melalui sistem terestrial. Dalam pengoperasiannya, multipleksing menggunakan spektrum frekuensi radio sebagai sumber daya alam terbatas.
Kemudian, Kominfo gencar melakukan sosialisasi TV digital. Ini agar masyarakat semakin memahami manfaat ASO.
Kementerian Kominfo mencatat, ada sejumlah keuntungan bagi masyarakat saat beralih ke TV digital, yakni:
1. Bersifat gratis selamanya karena siaran TV digital bersifat free to air.
"Tidak diperlukan tambahan biaya seperti berlangganan untuk menerima siaran digital," kata Direktur Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Mulyadi dalam webinar Set Top Box: Tak Kenal Maka Tak Digital, bulan lalu (18/2).
2. Mendapatkan gambar yang jernih
"Bagi penikmat TV digital, akan terasa perubahan kualitas gambar dan suara," ujar Mulyadi.
Pada siaran TV digital, tidak ada lagi gambar yang berbentuk semut atau noise dan berbayang di monitor.
3. Masyarakat akan mendapatkan beragam fitur tambahan saat menggunakan TV digital
Salah satunya, fitur electronic program guide atau EPG untuk mengetahui acara-acara yang telah dan akan ditayangkan kemudian.
TV digital juga mempunyai fitur early warning system alias EWS, sebagai bentuk mitigasi bencana. Saat terjadi bencana alam, pengguna TV digital akan mendapatkan peringatan. Ada juga fitur pengawasan anak atau parental lock.
4. Tidak memerlukan parabola maupun frekuensi radio VHF/UHF
Sebab, penyiaran TV digital terestrial. Masyarakat cukup menggunakan antena UHF dan set top box sebagai alat penerima siaran TV digital.