Startup Zenius Akuisisi Primagama, Siap Rambah Semua Kota pada 2024

Desy Setyowati
19 April 2022, 15:21
Zenius, startup, pendidikan, startup pendidikan, Primagama
Zenius, Primagama
Logo Zenius dan Primagama

Startup Zenius resmi mengakuisisi lembaga pendidikan luar sekolah Primagama pada Februari. Perusahaan rintisan pendidikan ini pun menargetkan satu outlet di setiap kota/kabupaten di seluruh Indonesia pada 2024 melalui model bisnis franchise.

Zenius menggelar pertemuan dengan lebih dari 250 franchisee atau pemegang lisensi New Primagama Powered by Zenius di tujuh kota. Pertemuan diadakan di Yogyakarta (16 Maret), Jakarta (23 Maret), Bogor (28 Maret), Medan (7 April), Palembang (12 April), Surabaya (20 April), dan Malang (22 April).

Chief Product and Growth Officer Zenius Sony Radhityo mengatakan, Primagama sudah menerapkan model bisnis franchise sejak 2001. “Ini terbukti mampu meningkatkan jumlah outlet 300% dalam waktu dua tahun,” kata dia dalam keterangan pers, Selasa (19/4).

Kegiatan franchisee gathering Zenius dan Primagama di Palembang
Kegiatan franchisee gathering Zenius dan Primagama di Palembang (Zenius)

Oleh karena itu, Zenius ingin mengembangkan bisnis model tersebut. “Ini untuk mendapatkan pertumbuhan bisnis yang lebih agresif lagi,” katanya.

Saat ini, terdapat 268 franchisee New Primagama Powered by Zenius yang tersebar di 21 provinsi. Zenius menargetkan untuk memiliki satu gerai di setiap kota/kabupaten pada 2024.

“Primagama dan Zenius merupakan dua brand kuat di bidang pendidikan yang telah terbangun selama bertahun-tahun,” ujar Sony. Primagama hadir 40 tahun, sementara Zenius 18 tahun.

“Bergabungnya Primagama ke dalam ekosistem pembelajaran Zenius, memungkinkan kami ekspansi bisnis yang agresif, sekaligus membawa model pembelajaran hybrid dan two teachers model. Ini diharapkan menjadi solusi model pembelajaran terbaik setelah pandemi berakhir,” tambah dia.

New Primagama Powered by Zenius dinilai akan membawa perubahan positif di industri pendidikan di Indonesia melalui pengajar, kurikulum, dan fasilitas yang berkualitas di seluruh gerai Primagama.

Salah satu pemegang lisensi Primagama sejak 2004 Alfi Nugraha menyambut baik bergabungnya Primagama ke dalam ekosistem pembelajaran Zenius. “Semoga hal ini membawa dampak positif terhadap seluruh outlet Primagama, termasuk para siswa,” katanya.

“Saya optimistis pembaruan teknologi, kurikulum, dan fasilitas yang akan dilakukan akan menghidupkan kembali kejayaan Primagama,” tambah dia.

Dua pekan lalu, Zenius juga mengumpulkan pendanaan lebih dari US$ 40 juta atau Rp 576 miliar. Dana segar ini diraih dari anak usaha Telkom, MDI Ventures.

Sebelumnya, Zenius telah mendapatkan dana dari Northstar Group, Alpha JWC, Openspace Ventures, investor baru hingga Beacon Venture Capital.

CEO Zenius Rohan Monga mengatakan, pendanaan dari MDI Ventures akan mendukung pengembangan lebih lanjut dan perluasan ekosistem pembelajaran Zenius.

"Kami akan terus fokus pada peningkatan pengalaman belajar yang dipersonalisasi dengan meningkatkan teknologi pembelajaran adaptif, dan menggunakan metode gamifikasi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa," katanya dalam siaran pers, dua minggu lalu (7/3).

Zenius pun termasuk dalam platform yang paling banyak digunakan selama pandmei corona, sebagai berikut:

Kini, Zenius mengakuisisi Primagama untuk memperluas jangkauan layanan pendidikan secara hybrid atau offline dan online. "Kami sangat percaya bahwa model pembelajaran hybrid memberikan hasil terbaik bagi siswa," katanya.

Zenius juga mengembangkan platform baru bernama ZeniusLand. Platform belajar itu dirancang sebagai taman bermain dan belajar untuk siswa Sekolah Dasar (SD). 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...