Kominfo Gelar Migrasi TV Digital di 8 Kota, Warganet Keluhkan Sinyal

Fahmi Ahmad Burhan
9 Mei 2022, 16:43
tv digital, tv analog, kominfo, sinyal tv digital, channel tv digital
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.
Warga menonton televisi yang menayangkan langsung penyuntikan vaksin CoronaVac perdana di Jakarta, Rabu (13/1/2021).

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memulai migrasi dari TV analog ke TV digital atau analog switch off (ASO) di delapan kabupaten/kota per akhir bulan lalu (30/4). Namun warganet mengeluhkan kesulitan mendapatkan sinyal.

"Kementerian Kominfo telah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan distribusi set top box dan mendahulukan pelaksanaan ASO di empat wilayah layanan siaran yang mencakup delapan kabupaten/kota," kata Kominfo melalui akun Instagram @siarandigitalindonesia, Minggu (8/5).

Advertisement

Delapan kabupaten/kota yang dimaksud yakni:

  1. Riau IV: Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kota Dumai
  2. NTT III: Kabupaten Timor Tengah Utara dan NTT IV: Kabupaten Belu dan Kabupaten Malaka
  3. Papua Barat: Kabupaten Sorong dan Kota Sorong

Kominfo menjelaskan bahwa proses migrasi di delapan kabupaten/kota itu berjalan sukses berdasarkan hasil evaluasi. Alhasil, TV Analog di delapan lokasi itu sudah tidak lagi beroperasi, dan semuanya menerima siaran TV digital.

Namun, warganet mengeluhkan gangguan teknis saat migrasi TV digital berlangsung. "Riau-4 hanya ada TVRI," kata warganet dengan nama @d3ehiexs di kolom komentar @siarandigitalindonesia.

Sedangkan Agustiananda (18 tahun) mengaku sudah mendapatkan channel lengkap setelah pelaksanaan ASO dua pekan lalu (30/4). "Banyak juga kanalnya. Ada TV One, Trans 7, Trans TV, MNC, RCTI, SCTV, Global TV. Sepertinya semua (channel) dapat," kata dia kepada Katadata.co.id, Rabu (4/5).

Ia tinggal di Kabupaten Dumai. Agustiananda menggunakan TV digital, sehingga tidak memerlukan set top box untuk menangkap siaran.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
News Alert

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.

Artikel Terkait

Advertisement