East Ventures Raih Rp 8 Triliun, Bidik Startup Tahap Lanjutan
East Ventures meraih investasi US$ 550 juta atau sekitar Rp 8 triliun. Perusahaan modal ventura ini bakal berfokus pada pendanaan startup tahap lanjutan.
Co-Founder sekaligus Managing Partner East Ventures Willson Cuaca menyampaikan, perusahaannya berubah dari investor startup tahap awal menjadi multi-stage. “Dan menjadi platform yang efisien dan kuat untuk mendukung entrepreneurship,” kata dia dalam keterangan pers, Selasa (10/5).
“Kami akan mengalokasikan US$ 150 juta untuk pendanaan tahap awal dan US$ 400 juta pendanaan tahap lanjutan,” tambah Willson.
East Ventures memiliki lebih dari 200 portofolio dari tahap awal hingga tahap lanjutan. Perusahaan modal ventura ini mengelola lebih dari US$ 1 miliar AUM atau Asset Under Management.
AUM adalah total nilai pasar yang didapatkan tiap kali investor mempercayakan investasinya kepada manajer investasi.
Sedangkan dana lanjutan perusahaan portofolio East Ventures mencapai US$ 6,7 miliar. Perusahaan juga mencatat lebih dari US$ 86 miliar nilai transaksi bruto alias Gross Merchandise Value (GMV) tahunan secara agregat berdasarkan portofolio.
Willson menyampaikan, perusahaan akan memastikan integrasi aspek-aspek keberlanjutan dalam setiap praktik bisnis dan penggunaan dana.
Ia pun optimistis dengan Indonesia, meski tetap memperhatikan kondisi pasar global. Dia juga mencatat, peningkatan adopsi digital mendorong kemajuan di berbagai sektor dalam ekosistem di Tanah Air.
“Kami membangun rekam jejak dengan return yang kuat selama lebih dari satu dekade dan kini efek roda gila (flywheel effect) dari ekosistem dimulai. East Ventures berada di posisi yang tepat untuk menungganginya,” ujarnya.
Managing Partner East Ventures Roderick Purwana menyampaikan, Indonesia termasuk salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi digital tercepat di Asia Tenggara. Digitalisasi di Indonesia semakin kuat, dengan tingkat penetrasi internet 73,7% tahun lalu.
Beberapa perusahaan teknologi di Nusantara juga sudah mencatatkan saham perdana alias IPO. Menurutnya, ini tonggak penting dalam membuka jalan bagi startup lain untuk ikut melantai di bursa saham.
“Kami akan terus menggandakan investasi kami di Indonesia,” kata Roderick. Terlebih lagi, East Ventures meraih pendanaan US$ 550 juta.
Pendanaan terbaru tersebut juga didukung oleh para investor sebelumnya dengan tingkat re-up 120%. Z Holdings Group misalnya, melipatgandakan investasi di East Ventures melalui putaran terbaru ini.
“Kami bersemangat untuk terus bekerja sama dalam membangun masa depan ekosistem teknologi Asia Tenggara!" ujar Managing Partner Z Holding Group Shinichiro Hori.
Managing Partner East Ventures Koh Wai Kit mengatakan, perusahaan melanjutkan perjalanan dari proses pelembagaan. “Kami akan melakukan yang terbaik untuk mendorong nilai-nilai berarti bagi para mitra di ekosistem teknologi Asia Tenggara,” ujarnya.