Kominfo Bantu Startup Raih Pendanaan Total Rp 332,1 Miliar
Program Startup Studio Indonesia (SSI) besutan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membantu alumni meraih pendanaan total Rp 332,1 miliar per Mei. Kementerian pun kembali membuka pendaftaran untuk batch kelima.
Total investasi Rp 332,1 miliar itu didapat oleh alumni Startup Studio Indonesia batch 1 hingga 3. Pada batch pertama, ada 19 perusahaan rintisan yang lolos.
Sedangkan pada batch kedua dan ketiga, masing-masing ada 15 startup. Maka total ada 49 perusahaan rintisan.
Namun Kominfo tidak memerinci apakah seluruh startup alumni SSI itu mendapatkan pendanaan. “Dari setiap batch, 30% - 40% di antaranya mendapatkan pendanaan tahap awal setelah mengikuti Startup Studio Indonesia,” demikian dikutip dari keterangan pers, Senin malam (20/6).
Program Startup Studio Indonesia (SSI) bertujuan mendampingi dan membina para startup digital tahap awal (early-stage) Tanah Air untuk mencapai product-market fit secara optimal.
Product Plan mendefinisikan product-market fit sebagai konsep atau skenario ketika para pelanggan suatu perusahaan mau membeli, menggunakan, dan menyebarkan informasi tentang suatu produk.
Peserta terpilih berkesempatan mengikuti berbagai kegiatan eksklusif, salah satunya 1-on-1 Coaching dengan para coach dari perusahaan teknologi multinasional dan lokal.
Beberapa di antaranya Co-founder dan CEO Dekoruma Dimas Harry Priawan, Co-Founder sekaligus CEO Xendit Moses Lo, Co-founder dan President Sociolla Christopher Madiam, Co-Founder sekaligus President Evermos Arip Tirta, dan Founder sekaligus CEO eFishery Gibran Huzaifah.
Salah satu alumni SSI batch 1 yakni Verihubs mengembangkan solusi Know Your Customer (KYC) berbasis teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) untuk proses onboarding pelanggan secara digital.
“Tidak hanya itu, kami juga meluncurkan produk Know Your Business (KYB), untuk membantu memverifikasi informasi esensial dalam suatu bisnis. Ini bisa digunakan untuk membantu proses verifikasi skor kredit,” Co-Founder sekaligus CTO Verihubs Williem.
Selain itu, merilis solusi Know Your Employee (KYE) yang diberi nama Verika atau Verifikasi Karyawan. Ini digunakan untuk melakukan pre-screening kandidat karyawan.
“Semua produk digital ini membantu dalam mengeliminasi kemungkinan kesalahan dan inefisiensi yang disebabkan proses manual,” tambah Williem.
Verihubs dinobatkan menjadi perusahaan dengan teknologi pengenalan wajah atau face recognition terbaik di Indonesia selama dua tahun berturut-turut, menurut National Institute of Standards and Technology (NIST).
Saat ini, Verihubs secara konsisten memproses lebih dari 4,5 juta verifikasi per bulan. Pendapatannya meningkat hingga 25x lipat dalam setahun.
Dari SSI batch 2, LingoTalk berhasil meraih dua tahap pendanaan awal dari beberapa investor seperti Iterative Capital, Eduspaze by Spaze Ventures, dan Kistech Pte Ltd.
Startup edukasi bahasa asing itu juga meluncurkan lini produk baru untuk segmen anak melalui sekolah, yaitu LingoJunior. LingoJunior menyediakan kurikulum dan materi topic-based inovatif, serta disertifikasi oleh Education Alliance Finland.
LingoTalk juga membangun Learning Management System yang membantu para guru dan orang tua memantau perkembangan pembelajaran bahasa anak secara efisien dan personalized.
“Salah satu pembelajaran paling penting yang kami dapatkan dari program SSI adalah strategi meraih product-market fit (PMF), fokus dan memaksimalkan effort and resources perusahaan di ranah tersebut,” ujar CEO LingoTalk Andre Benito.
LingoJunior bekerja sama dengan lebih dari 150 sekolah selama tiga bulan terakhir. Perusahaan berencana memperluas cakupan kerja sama dengan sekolah swasta maupun negeri di Pulau Jawa dan Sumatra.
Sedangkan salah satu alumni SSI Batch 3, Soulparking mencatatkan pertumbuhan pendapatan lebih dari 20% setiap bulan. Selain itu, menambah titik operasional sistem parkir 50% dengan berekspansi ke Bali, setelah sebelumnya berfokus di Jabodetabek dan Pulau Jawa.
Alumni lain yang mendapatkan pendanaan tahap awal setelah mengikuti SSI batch pertama yakni Justika dan Praktis. Sedangkan batch kedua yaitu Finku, Gajiku, dan Keyta. Lalu, batch ketiga ada Fishlog.
Selain itu, Verihubs dan Deall Sejuta Cita dari batch kedua, serta Finku dan Sribuu dari batch ketiga terpilih menjadi wakil Indonesia dalam program inkubator Silicon Valley, Y Combinator.
“Kami berkomitmen untuk terus mencetak dan memberdayakan startup kebanggaan Indonesia, yang agile, solutif, dan mampu memenuhi kebutuhan pasar, melalui SSI dan program-program lainnya,” kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan.