Setelah PHK, Startup Pendidikan Pahamify 'Pamit'
Startup pendidikan, Pahamify mengumumkan telah menutup layanan. Perusahaan rintisan ini sebelumnya melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
"2022, Mipi Pamit," kata Pahamify melalui akun Instagram @pahamify, Selasa malam (28/9).
Startup itu menyampaikan, aplikasi akan tetap beroperasi sampai batas waktu yang belum ditentukan. "Untuk yang sudah berlangganan, tenang saja," kata Pahamify. "Semua penguna akan diinfokan lebih lanjut."
Katadata.co.id mengonfirmasi unggahan terkait penutupan layanan itu kepada Pahamify. Namun belum ada tanggapan hingga berita ini dirilis.
"Sampai bertemu lagi Pahamifren. Tidak mudah untuk menyampaikan berita ini, namun akhirnya semua sudah tersampaikan," ujar perusahaan melalui akun Instagram.
Sedangkan sebelumnya, Pahamify disebut-sebut melakukan PHK karyawan.
Pahamify juga mendapatkan pendanaan US$ 150 ribu atau sekitar Rp 2,4 miliar dari inkubator asal Amerika Serikat (AS), Y Combinator. Dana segar ini digunakan untuk memperbanyak materi pembelajaran di platform
Saat itu, CEO Pahamify Rousyan Fikri menyebutkan bahwa pendanaan itu bersifat investasi non-hibah pertama yang diterima perusahaan.
Berdasarkan situs resmi Y Combinator, Pahamify terdaftar di Y Combinator’s Winter 2020 Batch. Ada dua startup Indonesia lainnya, yakni Newman dan YukStay yang ikut program akselerasi itu.
Pahamify didirikan oleh influencer sains YouTube pada pertengahan 2017. Startup ini menawarkan materi pendidikan tambahan untuk membantu para siswa di Indonesia agar bisa lulus ujian dan masuk perguruan tinggi.
Startup itu menggabungkan pembelajaran sains, pembuatan film, dan gamifikasi untuk membuat konten pendidikan. Selain itu, platform ini menggunakan video animasi, kuis, dan ringkasan guna meningkatkan keterlibatan pengguna.
Dikutip dari Kr-Asia, Pahamify memiliki 65 ribu pengguna aktif bulanan. Biaya yang dikenakan setiap pengguna sekitar US$ 24 atau Rp 384 ribu per tahun.