Startup Gencar Rekrut Pegawai saat Corona, Shopee & Pahamify Tertinggi
Riset dari tim Content Marketing RevoU menunjukkan, startup sektor kesehatan (healthtech), pendidikan (edutech), e-commerce, teknologi finansial (fintech), dan transportasi di Asia Tenggara gencar merekrut pegawai baru saat pandemi corona. Kenaikan tertinggi terjadi di Shopee dan Pahamify.
Berdasarkan kajian terhadap 31 perusahaan teknologi di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, lima dari enam vertikal bisnis gencar menggaet pekerja baru saat pandemi Covid-19. Hanya sektor pariwisata yang tumbuh negatif 14%.
Kajian itu ditinjau dari jumlah karyawan pada April 2019, 2020, dan 2021, berdasarkan data LinkedIn Premium Insights.
Pertumbuhan perekrutan tenaga kerja paling tinggi terjadi pada sektor kesehatan (26%) dan pendidikan (21%). Sedangkan e-commerce dan transportasi masing-masing tumbuh 14%, sementara fintech 4%.
Shopee merupakan perusahaan dengan jumlah karyawan terbanyak, yakni 23.032 orang. “Pertumbuhan karyawan selama pandemi juga yang tertinggi, yaitu 78%,” demikian isi laporan, dikutip Jumat (28/5).
Selain itu, pertumbuhan perekrutan startup pendidikan Zenius mencapai 97% saat pandemi. Ini lebih tinggi dibandingkan sebelum ada Covid-19, 68%.
Pada September 2020, Zenius memiliki 15,7 juta lebih pengguna. Jumlahnya melonjak 12 kali lipat secara tahunan (year on year/yoy).
Perusahaan yang menggandeng Gojek itu mendapatkan pendanaan seri A US$ 20 juta pada Februari 2020, dan seri B pada awal tahun ini.
Startup pendidikan lainnya, kenaikan jumlah pegawai Pahamify tumbuh signifikan yakni dari 51% menjadi 294%. Pada Maret 2020, perusahaan rintisan ini mendapat pendanaan dari Y Combinator US$ 150 ribu.
Sedangkan Ruangguru mengalami perlambatan pertumbuhan karyawan selama pandemi, yakni dari 98,48% menjadi 21%. Padahal, startup pendidikan ini meraih pendanaan seri C US$ 150 juta pada Desember 2019 dan ekspansi ke Vietnam.
Pada April lalu, Ruangguru kembali mendapat pendanaan US$ 55 juta. Perusahaan pun gencar membuka lowongan kerja untuk puluhan posisi bagi ratusan pekerja di Indonesia, Thailand, dan Vietnam.
Di sektor e-commerce, selain Shopee, jumlah karyawan Tokopedia meningkat 15%. Sedangkan Bukalapak turun 16,3%. Pada September 2019, e-commerce bernuansa merah ini melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk menargetkan untung.
Untuk kategori kesehatan, pertumbuhan perekrutan karyawan Alodokter melambat dari 63,82% menjadi 20,88%. Begitu juga Halodoc, dari 53,24% menjadi 26,76%.
Perlambatan pertumbuhan perekrutan pegawai juga terjadi di sektor transportasi. Kenaikan jumlah karyawan Grab melambat dari 22%, menjadi 8%. Lalu Gojek, dari 26% menjadi 10%.
Pada awal pandemi, Grab melakukan PHK terhadap 360 karyawan di Asia Tenggara. Sedangkan Gojek memecat430 pegawai pada pertengahan tahun lalu.
Di industri fintech, perlambatan kenaikan perekrutan paling tinggi terjadi di LinkAja yakni dari 226% sebelum pandemi menjadi 36%. Begitu juga OVO dari 14,68% menjadi 8,31%.
Sedangkan perekrutan karyawan oleh startup pariwisata rerata turun saat pandemi corona. Klook misalnya, pertumbuhan jumlah karyawan tumbuh 100,73% sebelum pandemi. Saat corona, negatif 29,42%.
Lalu, OYO turun 49,65% dan RedDoorz negatif 5,5%. Hanya Tiket yang masih mencatatkan kenaikan jumlah karyawan saat pandemi, meski hanya 1,84%.