TV Analog se-Indonesia Dimatikan 2 November, Tak Ada Suara dan Gambar
TV analog se-Indonesia akan disetop minggu depan (2/11). Masyarakat diminta beralih ke TV digital.
“Siap-siap, 2 November Pukul 24.00 WIB Layar TV Analog di Rumahmu Mati,” kata Tim Komunikasi dan Edukasi Publik Analog Switch Off (ASO) Kominfo, Minggu (23/10).
TV analog tidak akan bisa menangkap siaran, sehingga tak ada gambar dan suara. Bukan berarti televisi di rumah rusak atau mengalami gangguan, melainkan siarannya dimatikan oleh Kominfo.
Masyarakat diminta beralih ke siaran digital, baik dengan menggunakan TV digital maupun set top box.
Berdasarkan laman siarandigital.kominfo.go.id, TV digital adalah siaran televisi yang menggunakan sinyal digital dan sistem kompresi sehingga kualitas gambar dan suaranya diklaim lebih baik.
Kominfo sudah melakukan masa transisi sejak 30 April. Hal ini karena kementerian berencana menggelar migrasi dari TV analog ke TV digital alias ASO dalam tiga tahap yakni 30 April, 25 Agustus, dan 2 November.
Namun karena ada beberapa kendala, Kominfo memutuskan untuk menggelar migrasi dari TV analog ke TV digital berdasarkan wilayah yang siap dari sisi infrastruktur dan edukasi masyarakat.
Selama masa transisi itu juga, masyarakat masih bisa menggunakan TV analog. Namun Kominfo bakal menyetop siaran TV analog di seluruh Indonesia pada 2 November, sebagaimana diatur dalam Undang-undang atau UU Cipta Kerja.
Ciri TV Digital
Kominfo melalui siarandigital.kominfo.go.id menjabarkan ciri-ciri TV digital sebagai berikut:
1. Tidak Berbentuk Tabung
Ukurannya juga tidak besar dan beratnya relatif ringan. Umumnya televisi digital memiliki desain ramping dan tipis. Ada juga yang menggunakan teknologi layar liquid-crystal display (LCD) atau light-emiiting diode (LED).
2, Memiliki Fitur Pencarian Siara Digital (DTV)
Televisi layar datar bukan berarti TV digital. Perangkat harus memiliki fitur pencarian siaran digital atau DTV dan digital video broadcasting terrestrial second generation (DVB-T2) untuk menangkap siaran.
Oleh karena itu, TV tabung atau layar datar tak yang memiliki fitur DTV harus menggunakan set top box DVB-T2 untuk dapat menangkap siaran TV digital.
3. Kualitas Gambar dan Audio
Televisi digital biasanya menghadirkan gambar dengan resolusi high definition (HD) hingga 4k. Suaranya juga lebih bagus sebab dilengkapi teknologi surround sound termasuk Dolby Audio.
Beda TV Analog dan TV Digital
Ada beberapa perbedaan antara TV digital dan TV analog. Rinciannya sebagai berikut:
1. Sinyal yang digunakan
TV analog hanya bisa menerima sinyal antena UHF, sehingga mudah mengalami gangguan, noise hingga distorsi. Sedangkan TV digital bisa memproses sinyal digital atau analog.2.Kemampuan menangkap sinyal
2. Faktor jarak dengan stasiun pemancar televisi
TV analog sangat bergantung pada jarak dengan stasiun pemancar televisi. Semakin jauh jaraknya maka antena semakin sulit menangkap sinyal penyiaran. Akibatnya kualitas gambar menjadi menurun.
Sedangkan TV digital tidak bergantung pada jarak dengan pemancar televisi.
3. Jenis TV
TV analog identik dengan TV tabung. Namun, ada juga TV analog yang berbentuk layar datar.
TV digital biasanya ditandai dengan adanya sistem pemancar DVB-T2. Smart TV dapat masuk dalam kelompok ini jika memiliki DVT.
4. Fitur TV
TV analog tidak mempunyai fitur canggih. Sedangkan TV digital memiliki layanan interaktif dan jadwal acara yang sudah atau akan ditayangkan yang disebut sebagai electronic program guide.
5. Kualitas gambar dan audio
TV analog umumnya memiliki kualitas gambar dan audio kurang bagus. Sedangkan TV digital mempunyai kualitas gambar dan audio yang relatif lebih baik.