2 Alasan Microsoft dan ChatGPT Sulit Kalahkan Google

Desy Setyowati
14 Februari 2023, 12:20
Google, microsoft, chatgpt
Pexels.com
Google

ChatGPT telah digunakan oleh 100 juta lebih pengguna dan dua juta orang mengantre untuk mendaftar Microsoft Bing canggih dalam dua hari. Meski begitu, keduanya dinilai tetap sulit mengalahkan Google.

Morgan Stanley mengatakan akan sulit dan membutuhkan biaya besar untuk membuat konsumen mengubah perilaku terkait penelusuran dan pencarian informasi seperti Google Chrome ke metode percakapan ChatGPT.

Analis Futurum Daniel Newman juga menilai Microsoft butuh waktu lama untuk mengalahkan Google. “Kami telah melihat bagaimana teknologi yang sangat mengganggu dari perusahaan ARM dan AMD, dan Intel masih menguasai 75% lebih pasar server,” ujar dia dikutip dari Yahoo Finance, akhir pekan lalu (9/2).

“Kami tidak akan bangun dan tiba-tiba ChatGPT yang disempurnakan tertanam di Bing, dan semua orang akan berhenti menggunakan Google,” tambah dia.

Terlebih lagi, Google memiliki dua keunggulan berbeda dibandingkan Microsoft, yakni:

  1. Google Chrome menggunakan Google sebagai mesin pencarian (search engine) secara default dan menguasai mayoritas pasar.
  2. Sistem operasi (OS) Google Android menguasai 71% pasar smartphone global. Dan Google Chrome dipasang di sebagian besar perangkat tersebut. Browser Safari milik Apple yang dipasang di semua iPhone juga menggunakan search engine Google secara default

Meski begitu, CEO Microsoft Satya Nadella optimistis perusahaannya bisa mengalahkan Google lewat ChatGPT.

Ia mengakui bahwa Google mendominasi pasar peramban dengan margin yang signifikan. “Google menghasilkan lebih banyak uang daripada Microsoft,” kata Nadella dalam acara podcast The Verge, Rabu (8/2).

Ia berharap akan ada pesaing lain, sehingga menyebaran pangsa pasar lebih merata. Ia berjanji Microsoft Bing akan membantu publisher mendapatkan traffic dari berbagai sumber.

Selain itu, pengiklan bakal mendapatkan harga lebih baik dan pengguna memiliki inovasi hebat.  “Pikirkan betapa hebatnya hari itu,” ujarnya.

Nilai pasar layanan peramban diperkirakan US$ 200 miliar atau sekitar Rp 3.120 triliun. Berdasarkan data Statista per 2022, layanan pencarian (browser) Google Chrome menguasai 84% pasar.

Sedangkan Microsoft Bing 8,95%, Yahoo 2,6%, Baidu Cina 0,67%, Yandex Rusia 1,51%, dan Duckduckgo 0,84%.

Selain itu, nilai pasar periklanan digital US$ 570 miliar atau sekitar Rp 8.893 triliun. Google meraup US$ 59 miliar dari iklan hanya selama tiga bulan pada kuartal IV. Sedangkan Microsoft memperoleh US$ 18 miliar setahun penuh.

Nadella menyatakan sangat menghormati CEO Google Sundar Pichai dan tim. Ia juga menyebut Google seperti gorila 800 pon.

“Saya sangat mengagumi Google dan apa yang telah mereka lakukan,” katanya. “Saya hanya ingin berinovasi. Kami bertanding hari ini. Hari ini adalah hari ketika kami membawa lebih banyak kompetisi untuk layanan browser.”

Reporter: Desy Setyowati, Lenny Septiani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...