Driver Ojek Online Ingin Jadi Pekerja Kantoran, Mitra Gojek Berkurang?

Desy Setyowati
6 April 2023, 04:00
ojek online, gojek, ojol
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Pengemudi ojek online memasang helm kepada penumpang, di Kawasan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, (17/2/2020).

Riset menunjukkan 66% pengemudi ojek online dan kurir ingin bekerja sebagai ‘pekerja kantoran’. Gojek mencatat jumlah mitra pengemudi ojol masih aman.

Head of Region and External Affairs Gojek Gede Manggala mengatakan, perusahaan berfokus pada keseimbangan jumlah konsumen dan mitra pengemudi di suatu wilayah. “Jadi indikatornya itu supply dan demand,” kata dia dalam acara buka puasa bersama di kantornya, Jakarta, Rabu (5/4).

Gojek akan mengkaji jumlah mitra pengemudi taksi dan ojek online, serta besaran permintaan layanan di suatu kota. “Kalau kami catat kurang, maka kami buka pendaftaran baru,” katanya.

“Jadi yang menjadi perhatian kami yakni konsumen tidak boleh menunggu lama. Driver taksi dan ojek online juga tidak boleh kecewa karena persaingan ketat,” ujar Gede. “Basisnya kota per kota.”

Berdasarkan indikator itu, Gede menyampaikan bahwa pasokan mitra pengemudi ojek online atau ojol Gojek cukup.

Namun sebelumnya hasil penelitian Mahasiswa Doktoral London School of Economic (LSE) Muhammad Yorga Permana terhadap 1.000 kurir dan pengemudi ojek online (ojol) menunjukkan 66% dari mereka ingin menjadi pekerja kantoran.

Dua pertiga dari mereka mengungkapkan bahwa jika dapat memilih, mereka lebih memilih pekerjaan tradisional dengan jam kerja 9 sampai 5 daripada menjadi pengemudi ojek online. Ada tiga hal yang mendorong pengemudi ojek online atau ojol kini ingin menjadi pekerja kantoran:

  1. Janji terkait pendapatan dinilai tidak sesuai
  2. Jumlah pesaing atau pengemudi ojek online tumbuh signifikan
  3. Guncangan ekonomi akibat pandemi corona

Penelitian tersebut dilakukan terhadap ojol di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada 2021 - 2022.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...