Shopee Beri Diskon Rp 12 Triliun, Berapa Tokopedia, Bukalapak, Blibli?
Shopee, Tokopedia, Bukalapak, dan Blibli sudah mengumumkan laporan keuangan Semester I. Keempat e-commerce ini menggelontorkan anggaran pemasaran dan penjualan alias diskon total Rp 13,9 triliun.
Berikut besaran anggaran diskon atau promosi yang digelontorkan oleh Shopee, Tokopedia, Bukalapak, dan Blibli selama Semester I:
Semester I 2022 | Semester I 2023 | |
Tokopedia | Rp 2,1 triliun | Rp 1,65 triliun |
Shopee | US$ 1,4 miliar atau Rp 21 triliun | US$ 770 juta atau Rp 11,8 triliun |
Bukalapak | Rp 601,42 miliar | Rp 322,22 miliar |
Blibli | - | Rp 15,42 miliar |
Total | - | Rp 13,9 triliun |
Sumber: laporan keuangan, diolah Katadata.co.id
Data Tokopedia tersebut tercatat sebagai insentif yang diberikan kepada konsumen. Sementara data pada tabel Shopee, Bukalapak, dan Blibli merupakan biaya penjualan dan pemasaran.
Selain itu, perlu diketahui bahwa Bukalapak, Tokopedia, dan Blibli hanya hadir di Indonesia. Sementara Shopee di Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, India, Taiwan, Polandia, Spanyol, Brasil, Meksiko, Kolombia, Chili, dan Argentina.
Dari data tersebut terlihat bahwa anggaran diskon rerata e-commerce menurun dibandingkan Januari – Juni tahun lalu.
Nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) Tokopedia pun turun 8% secara tahunan alias year on year (yoy) dari Rp 132,5 triliun menjadi Rp 121,5 triliun selama Semester I. Jika dihitung selama kuartal II saja atau April - Juni, transaksi turun 13%.
“Penurunan itu akibat insentif umum yang menurun,” kata Tokopedia dalam laporan keuangan, Rabu (15/8). Insentif yang dimaksud seperti promosi dan diskon.
Rincian penyebab turunnya transaksi Tokopedia selama kuartal II atau April – Juni sebagai berikut:
- Diskon berkurang
- Faktor musiman seperti peningkatan jumlah hari libur umum
- Penutupan sebagian bisnis Mitra Tokopedia yang diumumkan pada Maret. Mitra Tokopedia yakni toko offline bekerja sama dengan pemilik warung.
Meski begitu, laba perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA yang disesuaikan untuk segmen e-commerce naik 86% yoy dibandingkan kuartal II 2022.
Sementara Shopee tak lagi menyajikan data transaksi sejak laporan keuangan kuartal I 2023. Namun pendapatan meningkat 32,3% menjadi US$ 2,3 miliar selama Semester I.