Pengeluaran Rp 10,7 Miliar/Hari, ChatGPT Terancam Bangkrut Tahun Depan

Biaya operasional ChatGPT dikabarkan US$ 700 ribu atau sekitar Rp 10,7 miliar per hari. Akibatnya, OpenAI terancam bangkrut tahun depan.
Angka tersebut kabarnya belum termasuk biaya untuk membeli unit pengolah grafis atau GPU yang berfungsi memastikan ChatGPT berjalan lancar.
Semua modal operasional tersebut berasal dari investasi Microsoft US$ 10 miliar dan dana investor baru lainnya. Pendanaan dari Microsoft itu dinilai membuat OpenAI bisa bertahan hingga saat ini.
Di satu sisi, Analytics India Magazine mencatat jumlah pengguna ChatGPT terus menurun yakni:
- Mei 1,9 miliar
- Juni 1,7 miliar
- Juli 1,5 miliar
Namun angka tersebut belum menghitung pengguna Application Programming Interface atau API, yakni ChatGPT yang terhubung dengan platform lain.
“Menurut pengguna di X, alasan utama penurunan mungkin karena kanibalisasi API,” demikian dikutip dari Analytics India Magazine.
Artinya, sebagian besar perusahaan melarang karyawan menggunakan ChatGPT untuk bekerja. Akan tetapi, perusahaan mengizinkan pegawai menggunakan API untuk memanfaatkan model bahasa besar atau LLM dengan alur kerja yang berbeda.
Laporan Analytics India Magazine menyebutkan, alih-alih menggunakan API OpenAI yang berbayar, berpemilik, dan terbatas, orang mungkin akan menggunakan model LLM milik Meta yakni Llama 2 yang bermitra dengan Microsoft.
Alasannya, Llama 2 dinilai lebih mudah dimodifikasi.