Pengguna WhatsApp Akan Bisa Kirim Chat ke Telegram hingga LINE
WhatsApp dikabarkan sedang menguji coba fitur kirim pesan ke aplikasi perpesanan lain seperti Telegram dan LINE. Fitur ini pun sudah diuji coba untuk ponsel Android.
Berdasarkan data WABetaInfo, fitur kirim pesan ke aplikasi lain diuji coba untuk beberapa pengguna Android versi 2.23.19.8 beta pada Senin (11/9). “Fitur ini disebut Obrolan Pihak Ketiga atau Third-party chats,” kata WABetaInfo dikutip dari The Verge, Senin (11/9).
WABetaInfo melaporkan fitur kirim pesan ke aplikasi perpesanan lain itu belum bisa dilakukan, meski pengguna mendapatkan akses uji coba versi beta. “Untuk saat ini, layarnya tidak berfungsi dan tak dapat diakses oleh pengguna,” ujar WABetaInfo.
Meski begitu, WABetaInfo menilai judul fitur Third-party chats menunjukkan bahwa ada kemungkinan hal itu menjadi langkah pertama untuk membuka aplikasi pesan terenkripsi milik Meta agar kompatibel lintas-platform.
WhatsApp beta for Android 2.23.19.8: what's new?
WhatsApp is working on complying with new EU regulations by developing support for chat interoperability, and it will be available in a future update of the app!https://t.co/XI6zMoOD5P pic.twitter.com/Jpd9Leh2Ki— WABetaInfo (@WABetaInfo) September 10, 2023
Fitur kirim pesan ke aplikasi lain versi beta itu muncul beberapa hari setelah Komisi Eropa mengonfirmasi bahwa pemilik WhatsApp, Meta, memenuhi definisi ‘penjaga gerbang’ berdasarkan Undang-Undang Pasar Digital atau DMA.
UU itu mewajibkan perangkat lunak atau software komunikasi seperti WhatsApp interoperabilitas dengan aplikasi perpesanan pihak ketiga pada Maret 2024. Tujuan DMA, berdasarkan FAQ Komisi Eropa tentang regulasi ini, yakni untuk menjaga agar para ‘penjaga gerbang’ tidak menerapkan skema bisnis yang tidak adil.
Selain itu, “untuk memastikan keterbukaan layanan digital yang penting,” demikian dikutip dari laman FAQ Komisi Eropa.
DMA mengharuskan penjaga gerbang, mengizinkan pengguna menghapus aplikasi yang sudah diunduh sebelumnya atau berbelanja di toko aplikasi alternatif.
Meta dan Microsoft pun berencana membuat toko aplikasi seluler sendiri sebagai respons terhadap DMA.
Komisi Eropa pun sedang menyelidiki apakah iMessage Apple dan mesin pencari Bing Microsoft, browser Edge, dan layanan periklanan memenuhi standar peraturan baru tersebut.