ESDM Tegaskan Komitmen Transisi Energi

Momentum Hari Listrik Nasional ke-77 dan KTT G20 menjadi motivasi percepatan transisi energi di Indonesia.
Dicky Christanto W.D
16 Desember 2022, 10:47
Seorang pekerja memeriksa baterai panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Kodingareng, Kecamatan Sangkarrang, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (15/12/2022). Baterai panel surya merupakan komponen Pembangkit Listrik Tenaga Surya untuk menyim
ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/foc.
Seorang pekerja memeriksa baterai panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Kodingareng, Kecamatan Sangkarrang, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (15/12/2022). Baterai panel surya merupakan komponen Pembangkit Listrik Tenaga Surya untuk menyimpan energi yang dihasilkan dari sinar matahari dan juga berfungsi sebagai pemasok listrik saat panel surya tidak menghasilkan energi.

Peringatan Hari Listrik Nasional ke-77 dan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 menjadi momentum percepatan transisi energi. Pengembangan energi baru terbarukan dan efisiensi energi dilakukan demi mencapai kemandirian energi jangka panjang.

Sektor ketenagalistrikan pun diharapkan dapat bertransformasi untuk energi bersih yang andal, aman, ramah lingkungan, dan terjangkau.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, KTT G20 menghasilkan 52 poin kesepakatan di berbagai sektor, termasuk sektor ESDM. Dua poin khusus yang telah disepakati terkait sektor energi adalah upaya percepatan dan memastikan transisi energi yang berkelanjutan, adil, terjangkau, serta investasi yang inklusif.

“Dan, bagi compact serta peta jalan transisi energi (KTT G20) Bali disepakati menjadi panduan untuk mencari solusi mencapai stabilitas pasar energi, transparansi, dan keterjangkauan,” jelasnya.

Plt. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengajak semua pihak untuk berpartisipasi terhadap target capaian 120 juta ton emisi pada 2060. Menurutnya, gerakan penurunan emisi ke depan akan bertumpu pada elektrifikasi.

“Bagaimana clean energy ke depan, sektor BBM (bahan bakar minyak) yang langsung dipakai baik di industri dan transport pada 2060, bukan akhir dari pemanfaatan bahan bakar cair,” ujar Dadan.

Ia memperkirakan, konsumsi listrik akan semakin naik, sebab konsumsi listrik per kapita di Indonesia jauh tertinggal dari negara tetangga. Malaysia, misalnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...