Pembeli E-Commerce Naik 4 Kali Lipat pada 9.9 Super Shopping Day
Kampanye Shopee 9.9 Super Shopping Day berhasil membuat jumlah pembeli e-commerce meningkat hingga empat kali lipat. Pada puncaknya, 9 September (9/9) 2018 lalu, kampanye yang digelar di 7 negara ini mencatatkan 5,8 juta transaksi dalam 24 jam.
Kegiatan ini dilakukan sejak 27 Agustus hingga 9 September lalu, dan diikuti oleh 14 e-commerce, seperti Berrybenka, Bhinneka, e-mas, Fabelio, HappyFresh, Hijabenka, Honestbee, Jakmall, Lemonilo, ORORI, Ruparupa, ShopBack, dan VIP Plaza.
Tiga kategori yang paling diminati selama festival adalah Gadget, Komputer & Aksesoris; Fashion Wanita; dan Fashion Pria. "Hasil dari festival ini menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia masih berjalan baik, terutama konsumsi belanja online," ujar Head of Government Relations Shopee Indonesia Radityo Triatmojo dalam siaran pers, Selasa (18/9).
Ia menyampaikan, 72,59% produk yang ditawarkan selama Festival 9.9 Super Shopping Day adalah produk lokal. Hal ini merupakan langkah Shopee mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). "Kami akan terus bekerja sama dengan mitra e-commerce lainnya guna memajukan industri ini," kata dia.
(Baca juga: Peminat Barang Impor Capai 30%, E-Commerce Dorong Produk Lokal)
Adapun kampanye ini dilakukan di Malaysia, Thailand, Taiwan, Indonesia, Vietnam dan Filipina. Yang mana, indonesia menyumbang 40% dari total transaksi Shopee.
Anderson, pemilik toko @EdwinJeans yang berpartisipasi dalam Shopee 9.9 Super Shopping Day pun turut meraup untung. “Dengan potongan harga, hingga subsidi ongkos kirim dari pihak Shopee, transaksi kami bahkan meningkat lebih dari empat kali lipat,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara menambahkan, Festival 9.9 ini merupakan sejarah baru dalam industri e-commerce Indonesia. Sebab, festival ini mendorong peningkatan jumlah pembeli online bagi pelaku e-commerce dan penjual secara signifikan dalam waktu yang singkat.
Ia berharap, ada lebih banyak e-commerce yang terinspirasi menggelar program serupa. "Tingginya jumlah perdagangan online diharapkan menjadi faktor pendorong utama untuk memajukan industri revolusi 4.0 dan guna mencapai target ekonomi digital Indonesia sebesar US$ 130 miliar pada 2020," ujarnya.
(Baca juga: Gratis Pengiriman dan Barang Diskon Jadi Pemicu Utama Belanja Online)
Berdasarkan survei Katadata Insight Center (KIC) yang bertajuk ‘Indonesia e-commerce Mapping 2018’, lebih dari 92,79% masyarakat Indonesia menggunakan perangkat mobile untuk mengakses platform e-commerce. Survei tersebut juga menunjukkan bahwa peemintaan masyarakat akan produk lokal meningkat.
Hal ini dapat terlihat dari 69,94% masyarakat memesan produk lokal. "Para pelaku e-commerce juga menunjukkan dukungan luar biasa dengan menyediakan 72,59% produk lokal selama Festival 9.9 Super Shopping Day," ujar CEO Katadata Metta Dharmasaputra.