Hari Bangga Buatan Indonesia 5 Mei, Pesta Diskon di 72 E-Commerce
Pemerintah menetapkan Hari Bangga Buatan Indonesia (BBI) 5 Mei 2021. Di tengah larangan mudik, pemerintah mengajak masyarakat untuk belanja online produk Indonesia.
"Pada tanggal 5 bulan 5, kami akan dinobatkan sebagai hari Bangga Buatan Indonesia," kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam acara Forum Merdeka Barat (FMB) 9, Senin (3/5/2021).
Penetapan tersebut ditandai dengan nota kesepahaman antara Menteri Perdagangan, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate dan Asosiasi E-commerce Indonesia (iDEA). Sebanyak 72 platform e-commerce turut ambil bagian dengan menawarkan berbagai diskon dalam program ini.
“Kami juga mohon kepada bapak dan ibu untuk berbelanja dan mudah-mudahan dengan belanja online ini kita bisa bersama-sama bisa menggerakkan perekonomian nasional,”
Di antara platform yang turut serta dalam program ini adalah Tokopedia. "Dari Tokopedia misalnya akan ada promosi gratis ongkos kirim, voucher cashback dan tentunya promosi-promosi lainnya yang bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia," kata CEO Tokopedia William Tanuwijaya.
Simak Databoks berikut:
Perkuat Infrastruktur Digital
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menyadari bahwa perlu infrastruktur yang memadai untuk mendorong pertumbuhan perdagangan digital. Sebab, saat ini infrstruktur digital belum tersedia secara merata di Tanah Air.
"Sesuai yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, kita perlu menyelesaikan pembangunan infrastruktur yang lebih merata," kata Johnny dalam kesempatan yang sama.
Keberadaan infrastruktur digital secara merata, menurutnya akan semakin memudahkan migrasi aktivitas usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) ke ruang perdagangan digital.
Ia mengatakan, pemerintah akan menempatkan Satelit Satria I di orbit pada tahun 2023 dengan kapasitas 150 Gigabyte yang akan mendukung 150.000 titik pelayanan publik. Selain itu, akan dibangun juga base transceiver station (BTS) di seluruh wilayah nasional, secara khusus di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) oleh pemerintah dan di wilayah komersial oleh operator seluler.
"Ini kami lakukan agar kita bisa memberikan akses internet yang merata ke seluruh tanah air, sehingga migrasi dan onboarding UMKM menjadi lebih cepat dan scale up mereka menjadi lebih bagus," ujar dia.
Ia mengatakan, Produk domestik bruto (PDB) Indonesia 60% disumbangkan oleh UMKM. Saat ini ada 64 juta UMKM fisik yang harus segera dibantu untuk siap melakukan kegiatan usahanya secara digital.