Shopee Bakar Uang Rp 5 Triliun, Pendapatan Melonjak

Desy Setyowati
17 Mei 2023, 06:00
sea group, Shopee
shopee
Ilustrasi platform Shopee

Shopee menggelontorkan dana untuk insentif penjualan dan pemasaran US$ 338 juta atau sekitar Rp 5 triliun selama Januari - Maret. Pendapatan e-commerce ini pun melonjak.

"Kuartal pertama 2023 merupakan kuartal yang kuat bagi kami," kata Chairman sekaligus Kepala Eksekutif Grup Sea Forrest Li dalam keterangan pers, Selasa (16/5).

Dana ‘bakar uang’ Shopee itu turun 51,7% year on year (yoy) atau dibandingkan kuartal I 2022 US$ 699,5 juta. Meski begitu, e-commerce yang berbasis di Singapura ini mencatatkan kinerja positif, sebagai berikut:

  • Pendapatan GAAP naik 36,3% yoy menjadi US$ 2,1 miliar
  • Pendapatan pasar inti, terutama terdiri dari biaya berbasis transaksi dan pendapatan iklan, naik 54,3% yoy menjadi US$ 1,2 miliar
  • Pendapatan layanan bernilai tambah, terutama terdiri dari pendapatan yang terkait dengan layanan logistik, naik 32,6% yoy menjadi US$ 700 juta
  • EBITDA yang disesuaikan naik dari negatif US$ 742,8 juta pada kuartal I 2022 menjadi US$ 207,7 juta. Ini terdiri dari
  1. Pasar Asia naik dari negatif US$ 408 juta pada kuartal I 2022 menjadi US$ 275,8 juta
  2. Pasar lain membaik dari negatif US$ 334,9 pada kuartal I 2022 menjadi US$ 68,1 juta. Kerugian margin kontribusi per pesanan di Brasil meningkat 77,4% yoy menjadi US$ 0,34.

Induk Shopee, Sea Ltd pun kembali mencatatkan untung pada kuartal I 2023. Perusahaan berbasis di Singapura ini pertama kali mencatatkan profit pada kuartal IV 2022.

Rincian kinerja induk Shopee selama Januari – Maret sebagai berikut:

  • Pendapatan GAAP naik 4,9% menjadi US$ 3 miliar
  • Laba kotor naik 21,1% yoy menjadi US$ 1,4 miliar
  • Laba bersih naik dari negatif US$ 580 juta pada kuartal I 2022 menjadi untung US$ 87,3 juta
  • Laba perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi alias EBITDA yang disesuaikan naik dari negatif US$ 509,9 juta pada kuartal I 2022 menjadi US$ 507,2 juta
  • Kas, setara kas, investasi jangka pendek, dan investasi treasury lainnya meningkat dari US$ 257,5 juta per 31 Desember 2022 menjadi US$ 7,2 miliar

"Hasil kuartal I merupakan bukti komitmen dan kreativitas tim. Kami berinovasi untuk berbuat lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit,” kata Li.

"Seiring kami terus menyempurnakan operasional dan menghadapi ketidakpastian makro jangka pendek, kami tetap sangat yakin akan peluang jangka panjang di pasar dan kemampuan untuk menangkapnya secara menguntungkan,” Li menambahkan.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...