Riset: 61% Pengguna TikTok Langsung Belanja Dari Konten
Survei TikTok menunjukkan, 61% pengguna langsung membeli produk setelah melihat konten di aplikasi. Perusahaan menyampaikan, konsumen lebih peduli terhadap informasi yang disampaikan ketimbang siapa yang merekomendasikan.
Riset tersebut juga menunjukkan, 79% konsumen terpengaruh oleh konten menarik dibandingkan diskon. Sebanyak 81% pelanggan ingin merasakan pengalaman berbelanja banyak produk di satu tempat.
“Anda perlu konten menarik di TikTok untuk memengaruhi orang membeli produk,” kata Head of Global Business Marketing TikTok SEA Anny Havercroft dalam Asia Pacific Media Forum 2024 di Bali, Kamis (2/5).
“Jadi ada tiga kata kunci dalam memetakan perilaku konsumen terkait konten yang ada di TikTok,” ujar dia. Ketiga kunci yang dimaksud yakni:
- Konsumen lebih tertarik kepada konten menarik
- Konsumen hanya mau menelusuri sesuatu yang mudah untuk dibeli
- Terhubung di mana konsumen merasa dekat dengan konten yang dibuat
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Boston Consulting Group, Indonesia masih menjadi negara dengan pertumbuhan pasar TikTok terbesar yaitu 25%. Disusul Jepang (21%), Korea Selatan (20%), Thailand (12%), Australia (11%) dan Vietnam (8%).
Anny menjelaskan, ada empat cara untuk melakukan promosi efektif di TikTok.
- Kepribadian: berfokus kepada segmentasi audiens
- Keanekaragaman: berfokus kepada matriks dari produk, harga, promosi. serta komunikasi tentang produk
- Konten: bagaimana mengomunikasikan produk yang akan ditawarkan kepada konsumen melalui video singkat atau tayangan langsung. Cara ini biasanya yang paling sering dilakukan oleh para konten kreator dan perusahaan.
- Pemberdayaan: iklan dan pemasaran.
Anny mengungkapkan, demografi pengguna TikTok yakni 41% lajang, 45% warga perkotaan yang aktif dan 50% orang tua yang sudah memiliki anak.