Sempat Dikeluhkan Penjual, TikTok dan Tokopedia Resmi Integrasikan Seller Center

Kamila Meilina
11 Juni 2025, 17:23
tokopedia, tiktok,
ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/tom.
Pedagang memasarkan produknya menggunakan aplikasi TikTok secara daring (live streaming) pada Festival Ramadan Ekstra Seru 2025 di Grand Atrium, Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Jumat (14/3/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Tokopedia dan TikTok Shop resmi meluncurkan Tokopedia & TikTok Shop Seller Center, pusat penjual terintegrasi untuk mengelola operasional di kedua platform. Proses integrasi ini sempat dikeluhkan oleh pedagang online.

Melalui Tokopedia & TikTok Shop Seller Center, penjual dapat mengelola toko, produk, serta kampanye pemasaran di kedua platform dalam satu dasbor. 

“Sejak peluncuran pada awal April, para penjual telah merasakan manfaat berupa peningkatan manajemen toko, efisiensi waktu, serta peningkatan penjualan karena jangkauan pengguna yang jauh lebih luas,” ujar Presiden Direktur Tokopedia dan TikTok E-Commerce, Indonesia, Melissa Siska Juminto, dalam siaran pers, Rabu (11/6). Ia mengklaim mayoritas penjual yang telah bermigrasi mencatatkan pertumbuhan transaksi. 

Peluncuran seller center terbaru itu merupakan komitmen antara Tokopedia dan TikTok Shop dalam menciptakan pertumbuhan berkelanjutan, mendorong inovasi dan memajukan ekosistem e-commerce Indonesia. 

Melalui dasbor terpadu, para penjual dapat mengelola operasional di Tokopedia dan TikTok Shop secara lebih efisien, yakni dengan menyederhanakan alur kerja, mengurangi beban administratif, dan meningkatkan jangkauan mereka ke basis pelanggan yang lebih luas. 

Penjual juga memiliki fleksibilitas untuk memilih berjualan di Tokopedia, TikTok Shop, atau keduanya, sesuai dengan tujuan bisnis mereka. Fitur dari pusat penjual terintegrasi ini mencakup:

  • Pengelolaan toko dan produk secara lebih efisien untuk dua platform sekaligus: Tokopedia dan TikTok Shop
  • Solusi pemasaran baru, seperti GMV Max
  • Akses ke ekosistem afiliasi dan live shopping
  • Menjangkau beragam segmen pasar dengan menawarkan berbagai produk dengan bervariasi harga dari berbagai kategori

“Tokopedia & TikTok Shop Seller Center ditujukan untuk memperkuat nilai yang diberikan kedua brand kepada para penjual di seluruh wilayah di Indonesia,” ujar Siska. 

Ia menyatakan hampir sepertiga penjual yang menggunakan pusat penjual baru itu mengalami peningkatan nilai transaksi bruto atau GMV lebih dari 50% hanya dalam dua minggu setelah migrasi.

Seluruh operasional penjual akan secara bertahap dialihkan ke platform terintegrasi itu. Untuk mendukung transisi, Tokopedia dan TikTok Shop menyediakan layanan pelanggan, pelatihan gratis, dan webinar mengenai strategi pertumbuhan serta pemanfaatan fitur-fitur baru.

Penjual tetap memiliki fleksibilitas untuk memilih berjualan di Tokopedia, TikTok Shop, atau keduanya, disesuaikan dengan kebutuhan dan target pasar mereka.

Namun proses integrasi itu sempat menuai berbagai keluhan dari pengguna, baik di media sosial maupun melalui ulasan aplikasi Tokopedia & TikTok Shop Seller Center. Salah satu pengguna aplikasi dengan akun ulasan Paulin Turi menyampaikan keberatannya terhadap sistem baru yang dinilai merepotkan dan tidak efisien.

“Jika bukan karena diharuskan Tokopedia digabungkan, saya tidak akan pakai aplikasi ini karena makin ribet fitur pengaturannya,” kata dia pada Mei (13/5).

Dalam ulasannya, ia mengeluhkan rumitnya fitur pengaturan serta layanan pelanggan yang lambat. Ia menyebut butuh waktu lama untuk terhubung dengan customer service, dan saat sudah terhubung pun, percakapan terputus tanpa solusi.

Pengguna tidak pernah mengaktifkan fitur bayar di tempat (COD), namun fitur itu tiba-tiba aktif. “Chat tidak dibalas. Saya tidak aktifkan COD di Tokopedia, tiba-tiba aktif. Sangat lebih baik jika Tokopedia terpisah seperti semula,” demikian dikutip.

Keluhan serupa juga mencuat di media sosial X. Sejumlah penjual mengaku keberatan dengan kewajiban migrasi, apalagi jika mereka tidak memiliki akun di TikTok Shop dan hanya ingin berjualan di Tokopedia.

Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau UMKM Maman Abdurrahman menegaskan pemerintah akan mengawasi proses integrasi toko-toko penjual Tokopedia ke pusat penjualan terpadu milik ByteDance, yaitu Tokopedia & TikTok Shop Seller Center.

Pengawasan bertujuan memastikan agar proses integrasi tidak menimbulkan dampak negatif terhadap pelaku UMKM, khususnya usaha mikro dan produsen lokal. “Silakan seluruh pelaku e-commerce menjalankan aktivitas bisnisnya. Tapi yang terpenting adalah perlindungan dan prioritas kepada usaha mikro serta produk lokal. Kami akan ada di situ,” ujar Maman acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian UMKM dan Kongres Advokat Indonesia (KAI) di Jakarta, pekan lalu (5/6).

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Kamila Meilina

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...