IEU-CEPA Segera Rampung, Mendag Sebut E-Commerce Bisa Jembatani Ekspor ke Eropa
Pemerintah tengah melakukan penyelesaian Perjanjian Perdagangan Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Kementerian Perdagangan mendorong pengusaha lokal memanfaatkan kesepakatan ini untuk meningkatkan aktivitas ekspor.
Berdasarkan peta jalan Pemerintah, penyelesaian IEU-CEPA akan dikebut pada tahun 2026 dengan target implementasi secara penuh mulai kuartal I 2027.
“Kalau IEU-CEPA sudah selesai, bisa masuk (ekspor) ke pasar Eropa, kita terbuka ke sana. Di sana (Eropa) pasar besar karena masyarakatnya banyak. Jadi ini kesempatan bagus untuk kita dan ASEAN,” ujar Menteri Perdagangan Budi Santoso dalam acara Kick-Off ASEAN Online Sale Day (AOSD) 2025 di Kantor Kementerian Perdagangan RI, Kamis (7/8/2025).
Kementerian Perdagangan memproyeksi nilai ekspor Indonesia ke Uni Eropa yang saat ini sudah surplus, bisa semakin besar setelah penerapan IEU-CEPA. Budi menegaskan e-commerce dapat berperan sebagai katalis untuk memanfaatkan peluang ekspor tersebut.
“Kita terus melatih bekerja sama dengan pelaku usaha untuk memanfaatkan pasar-pasar yang ada. Kedua, instrumen pemasaran seperti Shopee ini juga harus optimal ya. Mungkin buat UMKM tidak bisa jualan sendiri karena untuk mencari buyers sendiri dia tidak bisa. Tetapi dengan e-commerce untuk marketing produk UMKM,” papar Budi.
Dia menambahkan program ekspor seperti Program Ekspor Shopee menjadi instrumen penting untuk akselerasi ekspor UMKM. Menurutnya, berdasarkan informasi dari Shopee, Program Ekspor Shopee telah mengekspor lebih dari 10 juta produk UMKM selama semester 1 2025. Adapun sejak 2019, lebih dari 60 juta produk UMKM berhasil diekspor melalui program tersebut.
“Saya apresiasi Shopee yang aktif mendukung ekspor produk-produk UMKM. Belum lama ini kita melepas ekspor melalui (Program Ekspor) Shopee di Bandara (Soekarno-Hatta). Jadi Shopee ini terus membantu ekspor tidak hanya ke negara-negara ASEAN tapi ke negara (kawasan) lain,” kata Budi.
Terkait AOSD 2025, kegiatan ini dilaksanakan untuk memberi wadah bagi platform dan masyarakat ASEAN untuk bertransaksi lintas batas sekaligus mempromosikan produk-produknya. AOSD mendukung Negara Anggota ASEAN dalam memfasilitasi pasar dan perdagangan elektronik serta memperdalam integrasi digital.
Budi berharap, Indonesia bersama negara-negara di ASEAN terus meningkatkan kerja sama perdagangan lintas batas dan terus memanfaatkan hasil-hasil perjanjian seperti ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA) dan Digital Economic Framework Agreement (DEFA).
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Shopee Indonesia kembali ambil bagian dalam penyelenggaraan AOSD 2025. Shopee menghadirkan section khusus ASEAN Online Sale Day 2025 di kanal Shopee Pilih Lokal.
Director of Business Partnership Shopee Indonesia Daniel Minardi mengaku senang bisa bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan dalam Penyelenggaraan ASEAN Online Sale Day 2025.
Menurutnya, kegiatan ini sejalan dengan komitmen Shopee Indonesia untuk mendorong UMKM naik kelas dan Go Global bersama Program Ekspor Shopee dan Program Ekspor Shopee FLEXI. Program tersebut telah berjalan sejak tahun 2019 dan telah membantu mengekspor 60 juta produk lokal ke berbagai negara.
“Kami percaya ASEAN Online Sale Day (AOSD) 2025 dapat memperluas akses bagi UMKM di Indonesia untuk terus memperkuat daya saing global,” kata Daniel.

Produk UMKM Unggulan 