Ekonomi Digital Indonesia: Website Jadi Mesin Pertumbuhan UMKM, B2B

Septiani Teberlina
Oleh Septiani Teberlina - Tim Publikasi Katadata
4 Desember 2025, 18:29
Indotrading mendorong UMKM dan sektor B2B memanfaatkan website sebagai mesin pertumbuhan berbasis data, memperluas pasar, meningkatkan efisiensi, dan memperkuat daya saing di tengah pesatnya ekonomi digital Indonesia.
Dok. Indotrading
Indotrading mendorong UMKM dan sektor B2B memanfaatkan website sebagai mesin pertumbuhan berbasis data, memperluas pasar, meningkatkan efisiensi, dan memperkuat daya saing di tengah pesatnya ekonomi digital Indonesia.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Ekonomi digital Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang pesat. Berbagai riset memproyeksikan nilai ekonomi digital nasional akan menembus ratusan miliar dolar dalam beberapa tahun ke depan, menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar digital terbesar di Asia Tenggara.

Namun dibalik angka tersebut, masih banyak pelaku usaha khususnya UMKM dan sektor B2B yang belum memanfaatkan potensi digital sepenuhnya. Padahal, website bukan hanya kanal informasi, melainkan fondasi utama dalam strategi data, konversi, dan pengambilan keputusan bisnis.

Di era data-driven marketing, website telah berevolusi menjadi mesin pertumbuhan ekonomi digital bukan lagi sekadar tampilan online perusahaan.

Data dan Tren Ekonomi Digital Indonesia

Menurut laporan We Are Social 2024, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai lebih dari 221 juta jiwa, atau sekitar 79% dari total populasi. Tren ini sejalan dengan lonjakan transaksi digital dan e-commerce yang terus meningkat setiap tahun.

Bank Indonesia mencatat bahwa nilai transaksi e-commerce pada 2024 menembus Rp500 triliun, dengan kontribusi signifikan dari sektor UMKM dan B2B. Sementara itu, sektor layanan digital menyumbang sekitar 18% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, dan angkanya terus tumbuh seiring percepatan transformasi digital.

Namun, dari sisi kesiapan digital, masih banyak pelaku usaha yang belum memiliki website profesional. Akibatnya, mereka kehilangan peluang besar untuk menjangkau pelanggan baru, mengumpulkan data pasar, dan meningkatkan efisiensi penjualan.

Dalam konteks ekonomi digital, bisnis tanpa jejak digital sama artinya dengan kehilangan daya saing. Karena di dunia yang serba terkoneksi, data is the new currency.

Website Sebagai Mesin Data dan Pertumbuhan

Website modern kini bukan hanya alat branding, tapi juga pusat data (data hub) yang menyimpan insight berharga tentang perilaku pelanggan. Dari data trafik, lokasi pengunjung, hingga produk yang paling sering diklik semuanya bisa menjadi dasar untuk pengambilan keputusan strategis.

Bagi pelaku usaha, website adalah decision intelligence tool. Dengan memahami data pengunjung dan perilaku konsumen, perusahaan bisa:

  • Menentukan wilayah dengan potensi permintaan tertinggi.
  • Menyesuaikan stok dan strategi harga berdasarkan tren kunjungan.
  • Mengoptimalkan konten dan kata kunci yang paling relevan dengan pasar.

Website yang dikelola dengan baik membantu bisnis bergerak dari sekadar “hadir online” menjadi “tumbuh dengan data.” Dan inilah inti dari pertumbuhan ekonomi digital: setiap klik, setiap data, berkontribusi pada efisiensi dan pertumbuhan.

Peran Indotrading dalam Ekosistem Ekonomi Digital

Sebagai platform B2B terbesar di Indonesia, Indotrading memainkan peran penting dalam mendorong digitalisasi sektor bisnis dan industri. Indotrading tidak hanya menyediakan website bagi pelaku usaha, tetapi juga membangun fondasi data yang memungkinkan bisnis menjadi lebih terukur dan efisien.

Melalui sistem berbasis data, Indotrading membantu perusahaan memahami bagaimana pasar bereaksi terhadap produk mereka. Beberapa fitur unggulannya antara lain:

  • Statistik Produk dan Wilayah Pengunjung: membantu pemilik bisnis melihat tren regional dan kategori paling diminati.
  • Fitur SEO, BuyLeads, dan RFQ: memudahkan perusahaan terhubung langsung dengan calon pembeli potensial.
  • Insight Tren Pencarian: memberikan gambaran tentang permintaan pasar yang terus berkembang.

Dengan pendekatan ini, website perusahaan tidak hanya menjadi etalase digital, melainkan bagian dari ekosistem ekonomi digital nasional yang berbasis data.

Seperti disebut dalam Company Profile Indotrading, platform ini telah membantu puluhan ribu perusahaan bertransformasi menjadi data-driven organization yang lebih kompetitif.

Insight dan Dampak Nyata di Lapangan

Setiap bulan, Indotrading mencatat lebih dari 250.000 pengunjung aktif dan sekitar 5.000 leads bisnis baru. Angka ini menunjukkan bahwa ekosistem digital tidak hanya tumbuh di tingkat makro, tetapi juga berdampak langsung pada ekonomi mikro dan B2B.

Ketika ribuan perusahaan berhasil meningkatkan transaksi dan efisiensi melalui website yang dikelola dengan baik, kontribusinya terhadap ekonomi digital nasional semakin signifikan.

Website bukan sekadar tampilan digital, melainkan mesin ekonomi baru tempat di mana data bertemu dengan peluang, dan strategi bertemu dengan hasil nyata.

Kesimpulan: Website sebagai Penggerak Utama Ekonomi Digital

Di era ekonomi digital yang semakin matang, website bukan lagi pelengkap bisnis, tetapi pilar utama ekosistem digital yang menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dengan dukungan teknologi, analitik, dan sistem berbasis data, pelaku usaha kini dapat menjadikan website sebagai mesin pertumbuhan dan pengambilan keputusan strategis.

Indotrading, melalui pendekatan digital yang terintegrasi dan berbasis data, membantu ribuan bisnis di Indonesia memasuki ekosistem ekonomi digital secara efektif dan terukur.

Website Anda bisa jadi mesin pertumbuhan bukan sekadar etalase. Mulailah membangun fondasi data-driven marketing yang berkelanjutan, dan jadikan bisnis Anda bagian dari pertumbuhan ekonomi digital Indonesia

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...