Daftar HP Samsung, Xiaomi, Huawei, Vivo, iPhone Dirilis di Indonesia Awal 2025
Membuat ringkasan dengan AI
Produsen ponsel seperti Samsung, Xiaomi, Huawei, Vivo hingga Apple bersiap meluncurkan produk baru awal tahun depan. Selain itu, OPPO dan Vivo akan memperbarui sistem operasi atau operating system (OS) di sejumlah model gadget.
Berikut daftar HP akan dirilis di Indonesia pada awal 2025.
- Samsung Galaxy S25 Series
Samsung dikabarkan akan meluncurkan Samsung Galaxy S25 Series dalam acara Galaxy Unpacked pada akhir Januari. Gawai anyar ini akan masuk pasar Indonesia pada Maret.
Berdasarkan situs daftar perangkat yang memenuhi sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri atau TKDN Kementerian Perindustrian alias Kemenperin, ada tiga perangkat yang sudah masuk yakni kode SM-S931B, SM-S936B, dan SM-S938B atau Galaxy S25, Galaxy S25 Plus, dan Galaxy S25 Ultra. Ketiganya memenuhi TKDN 37,5%.
Apple dikabarkan akan merilis iPhone SE 4 pada awal 2025, dengan kemungkinan peluncuran pada Maret.
- Huawei MatePad 12 X
Huawei telah mengonfirmasi tablet MatePad 12 X akan masuk pasar Indonesia. Pre-order dibuka mulai 9 Januari 2025.
- Redmi Note 14 Series
Xiaomi meluncurkan Redmi Note 14 Series pada September 2024. Ada tiga model yang dirilis yakni Redmi Note 14, Redmi Note 14 Pro, dan Redmi Note 14 Pro Plus.
Ketiganya sudah mendapatkan sertifikat TKDN dan diperkirakan masuk ke pasar Indonesia pada awal 2025.
- Vivo X200 Series
Gawai ini telah mengantongi izin edar di Indonesia, sehingga diperkirakan segera hadir pada awal 2025.
- iQOO 13
Smartphone ini sudah mendapatkan izin edar di Indonesia.
Sementara itu, Tecno belum mengungkapkan perangkat yang mungkin diluncurkan di Indonesia pada awal tahun depan.
Begitu juga dengan OPPO. Namun produsen HP ini akan meluncurkan pembaruan ColorOS 15 di 14 ponsel flagship dan mid-range.
Vivo juga akan memperbarui Funtouch OS 15 pada Mei 2025.
Selain itu, Apple tengah berdisikusi dengan pemerintah terkait investasi US$ 1 miliar. Investasi ini memungkinkan iPhone 16 diperjualbelikan di Indonesia, karena perusahaan akan mendapatkan sertifikat TKDN atau Tingkat Komponen Dalam Negeri lewat penanaman modal.
