Huawei Perkenalkan Chip AI Ascend 920, Siap Gantikan Nvidia H20 di Cina


Huawei mengumumkan chip kecerdasan buatan (AI) terbaru mereka, Ascend 920 generasi baru. Chip ini dikembangkan sebagai alternatif untuk menggantikan Nvidia H20, yang penjualannya dibatasi oleh pemerintah Amerika Serikat ke pasar Cina.
Ascend 920 merupakan prosesor AI yang dikembangkan secara internal oleh Huawei dan menggunakan proses fabrikasi 6 nanometer dari SMIC (Semiconductor Manufacturing International Corporation). Chip ini mengusung desain chiplet seperti pendahulunya, Ascend 910C
Melansir dari Huawei Central (19/4), Huawei mengklaim bahwa Ascend 920 mampu mencapai 900 TFLOPS dan memiliki bandwidth memori sebesar 4000 GB per detik. Performa ini disebut 30 hingga 40 persen lebih cepat dibandingkan chip generasi sebelumnya, dan disebut-sebut berpotensi melampaui kinerja Nvidia H20.
Sebelumnya, Nvidia H20 banyak dipesan oleh perusahaan besar di Cina seperti ByteDance dan Tencent. Namun, kebijakan pembatasan ekspor dari pemerintah AS menghentikan distribusi chip tersebut ke pasar Cina.
Sebagai pesai Nvidia H20, Chip Ascend 920 merupakan prosesor AI hasil pengembangan internal Huawei. Pengujian kinerja dari Chip ini masih berlangsung.
Keunggulan Chip AI Huawei
- Performa komputasi hingga 900 TFLOPS
- Bandwidth memori mencapai 4000 GB/dtk
- Peningkatan performa 30-40% dibandingkan generasi sebelumnya
Tak hanya mengandalkan chip, Huawei juga memperkenalkan teknologi CloudMatrix 384 AI Supernode, yang diklaim mampu menyaingi Nvidia dalam daya komputasi dan mengurangi hambatan dalam pengelolaan pusat data AI. Langkah ini menandai strategi jangka panjang Huawei untuk membangun ekosistem AI nasional yang lebih mandiri.
Di sisi lain, Nvidia terpukul cukup keras akibat kebijakan ekspor AS. Perusahaan yang memimpin pasar AI global ini mengumumkan potensi kerugian hingga US$ 5,5 miliar akibat larangan ekspor, dan analis memperkirakan penurunan pendapatan sebesar 10% dalam kuartal mendatang. China sendiri selama ini menyumbang lebih dari 10% dari total pendapatan Nvidia, sebagaimana dilansir dari Fortune, Rabu (16/4).
Analis dari Wedbush Securities menyebut langkah ini sebagai "pukulan pertama dalam perang dagang teknologi antara AS dan Cina.” Mereka menilai bahwa ketegangan ini akan berlangsung lama dan berdampak besar terhadap perusahaan teknologi global.