Huawei Rencanakan PHK Besar-Besaran di Anak Perusahaannya
Huawei Technologies dikabarkan berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran di anak perusahaannya di Amerika Serikat (AS), Futurewei Technologies. Hal ini terjadi di saat perusahaan telekomunikasi Tiongkok itu masuk dalam daftar hitam pemerintah AS.
PHK tersebut diperkirakan akan memengaruhi pekerjaan di bidang riset dan pengembangan Huawei. Futurewei Technologies saat ini mempekerjakan sekitar 850 orang di laboratorium penelitian di seluruh AS, tulis Wall Street Journal seperti yang dikutip dari Reuters, Minggu (14/7).
Menurut seorang sumber, Huawei akan memecat ratusan karyawannya. Beberapa karyawan telah diberitahu tentang pemecatan ini, sedangkan PHK yang lebih terencana akan segera diumumkan. Huawei menolak untuk berkomentar saat dihubungi oleh Reuters.
Meskipun Departemen Perdagangan AS telah memutuskan untuk menempatkan Huawei pada daftar entitas perdagangan, karyawan Futurewei masih menghadapi pembatasan untuk berkomunikasi dengan rekan kerja mereka di kantor pusat Huawei yang berlokasi di Tiongkok.
Pekan lalu, Sekretaris Perdagangan Wilbur Ross mengatakan pemerintah AS akan mengeluarkan lisensi untuk perusahaan yang ingin menjual barang ke Huawei, dengan catatan, tidak ada ancaman terhadap keamanan nasional.
(Baca: Huawei Klaim Sistem Operasi Hongmeng 60% Lebih Cepat daripada Android)
Trump Janji Akhiri Boikot Huawei
Pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di Osaka, Jepang pada akhir Juni lalu membawa berkah bagi Huawei. Trump berjanji menghapus boikot terhadap perusahaan teknologi asal Tiongkok itu.
Trump menyatakan, pertemuan dengan Xi Jinping berjalan lebih baik dari yang diharapkannya. “Atas permintaan perusahaan teknologi AS dan Presiden Xi, saya setuju untuk mengizinkan Huawei membeli produk dari perusahaan teknologi kami selama tidak mengganggu keamanan nasional," kata Trump melalui akun Twitternya.
Sebagai tindak lanjut dari pertemuan di Jepang tersebut, Trump mengatakan, kedua negara akan membuka negosiasi perdagangan. Selama negosiasi berlangsung, Trump juga berkomitmen untuk tidak mengenakan kenaikan tarif terhadap produk Tiongkok. Sebagai imbalannya, Tiongkok berjanji untuk membeli produk pertanian AS dalam jumlah besar.
Lalu bagaimana tanggapan Huawei? Juga melalui Twitter, akun resmi perusahaan menyatakan, “Berbalik arah? Donald Trump menyatakan bahwa dia akan kembali mengizinkan Huawei untuk membeli produk teknologi AS!”
(Baca: Unggul di Kecepatan Internet, 5G Dianggap Berbahaya Bagi Makhluk Hidup)