Tiga Kriteria Nadiem Makarim dalam Memilih Karyawan Go-Jek
CEO Go-Jek Nadiem Makarim menilai Sumber Daya Manusia (SDM) adalah aset terpenting bagi bisnisnya. Untuk itu, ada tiga hal yang ia perhatikan dalam memilih pegawai, terlebih lagi di posisi pimpinan (chief-level).
Pertama, ia memiliki tujuan besar, bukan sekadar memperkaya ilmu ataupun materi diri sendiri. "Kalau dogma utamanya untuk memajukan diri sendiri, bisa, tapi tidak bisa memajukan Go-Jek," kata dia dalam acara Google for Indonesia di Lotte Shopping Avenue, Jakarta, Selasa (4/12).
Oleh sebab itu, menurutnya penting untuk melihat bagaimana seseorang memisahkan cita-cita bagi diri sendiri dan untuk kepentingan yang lebih besar. "Anda harus digerakkan oleh sesuatu yang lebih besar dari itu (tujuan hidup sebagai individu)," kata Nadiem.
Meskipun, ia mengakui bahwa ada orang yang suskes dengan fokus pada tujuan hidup sebagai individu. Akan tetapi, ia mengklaim bahwa perusahaannya fokus pada tujuan yang lebih besar bagi masyarakat.
(Baca juga: Tantang Grab, Go-Jek Mulai Uji Coba Aplikasi di Singapura)
Kedua, kandidat tersebut harus memiliki pemikiran yang terstruktur. Dengan begitu, SDM yang memiliki ide akan melakukan verifikasi ke pasar guna mengetahui produk atau ide tersebut dibutuhkan atau tidak oleh masyarakat. Alhasil, layanan baru yang dirilis sesuai dengan kebutuhan pasar.
Ketiga, memiliki keberanian untuk mengambil risiko. Ia mengakui, sulit untuk mengetahui seseorang memiliki keberanian atau tidak. Namun, keberanian adalah bagian penting supaya Go-Jek bisa tumbuh lebih besar. "Tanpa hal itu, tidak akan ada kemajuan," kata dia.
Adapun valuasi perusahaan penyedia layanan on-demand itu disebut-sebut mencapai US$ 9 miliar atau sekitar Rp 130,5 triliun. Berdiri pada 2010, Go-Jek kini sudah merangkul lebih dari 1 juta mitra pengemudi dan 300 ribu mitra Go-Food.
