Nadiem Makarim Optimistis Go-Jek Bisa Salip Grab di Asia Tenggara
Perasaan Chief Executive Officer (CEO) Go-Jek Nadiem Makarim campur aduk saat tahu bisnis Uber di Asia Tenggara diakuisisi Grab pada Maret 2018 lalu. Saat itu, Nadiem yang tengah mempersiapkan ekspansi Go-Jek ke Asia Tenggara menyadari bahwa lawan yang akan dihadapinya begitu besar.
Kini, Go-Jek telah mengumumkan pembentukan tim manajemen di Thailand dan Vietnam, juga mempersiapkan langkah serupa di Filipina dan Singapura. Kepada Christine Tan dari CNBC, Nadiem pun menyatakan optimistis Go-Jek bisa menyalip Grab yang telah beroperasi di 8 Negara di Asia Tenggara.
“Kami tak akan mengambil langkah ini setelah perhitungan yang matang, jika kami tak percaya bahwa kami bisa melakukannya (mengalahkan Grab) dalam jangka panjang,” kata Nadiem, dalam wawancara, 29 Juni 2018 lalu.
(Baca juga: Grab dan Go-Jek Kini Berebut Mantan Pengemudi Uber)
Nadiem percaya kehadiran Go-Jek di 4 negara di Asia Tenggara akan mendapat sambutan baik. Sebab setelah Uber pergi, Go-Jek akan kembali memberi mereka pilihan selain Grab.
Nadiem juga menjelaskan bahwa perubahan nama Go-Jek menjadi Go-Viet di Vietnam dan Get di Thailand adalah keinginan mitra lokalnya. Go-Jek memang memberi keleluasaan kepada tim lokal untuk mengembangkan diri dan menciptakan strategi yang sesuai dengan pasarnya masing-masing.
"Dalam hal manajerial, kami memberi otonomi penuh kepada tim lokal masing-masing," ujarnya. Hanya, ia enggan berkomentar perihal pembagian keuntungan.
(Baca juga: Grab Tetap Optimistis Tanggapi Rencana Ekspansi Go-Jek ke Empat Negara)
Adapun, Go-Viet akan memasuki tahap beta testing pada bulan ini. Setelah itu, layanan Go-Viet akan hadir secara penuh dalam beberapa bulan ke depan. Sementara Get, akan diluncurkan setelah konsultasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk regulator selesai. Setelah itu, Go-Jek bakal masuk ke dua pasar berikutnya yakni Filipina dan Singapura.