Grab dan Go-Jek Kini Berebut Mantan Pengemudi Uber
Setelah diakuisisi oleh Grab, aplikasi Uber di Asia Tenggara bakal dibekukan mulai 8 April 2018. Akuisisi tersebut seharusnya juga mencakup seluruh ‘aset’ Uber ke Grab, termasuk mitra pengemudinya. Kenyataannya, Go-Jek kini turut merekrut mitra pengemudi Uber di Indonesia.
Go-Jek membuka 9 titik untuk perekrutan pengemudi Uber pada Sabtu-Minggu (31 Maret-1 April 2018) lalu. Kesembilan titik perekrutan tersebar di Cilandak, Meruya, Condet, Jatiwaringin, Gunung Sahari, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Syarat bagi calon pengemudi pun mudah, hanya KTP, SIM, STNK dan aplikasi Uber yang aktif.
Sumardi, seorang pengemudi Uber, mengaku telah mendaftar ke Go-Jek di kantor perwakilannya di Cilandak, Jakarta Selatan, kemarin. “Antreannya panjang, tapi saya sudah daftar. Tinggal ambil jaket sama helmnya, minggu depan,” ujarnya, Senin (2/4). Hanya, manajemen Go-Jek menolak berkomentar.
(Baca juga: Pemerintah Siap Intervensi Tarif Ojek Online)
Ia memilih Go-Jek karena menurutnya tarif yang ditetapkan oleh perusahaan besutan Nadiem Makarim itu lebih menguntungkan bagi pengemudi. “Kalau Grab masih banyak promo, tapi uang subsidi dari perusahaan sering terlambat masuknya,” kata dia.