Pemerintah Harus Digitalisasi Layanan Pendidikan dan Kesehatan

Michael Reily
14 Maret 2018, 19:30
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara
Arief Kamaludin | Katadata

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan Indonesia butuh tambahan satelit untuk memperluas jangkauan internet. Akses internet untuk layanan kesehatan dan pendidikan dinilai penting untuk menyokong bonus demografi pada 2030.

Saat itu, Indonesia diperkirakan bakal memiliki 90 juta penduduk berusia produktif. “Setidaknya dari sektor pendidikan dan kesehatan kita harus menyiapkan layanan lebih baik secara digital,” kata Rudiantara di Kota Kasablanka Mall, Jakarta, Rabu (13/3).

Untuk pendidikan, Rudiantara menyatakan, pelajar seharusnya sudah bisa memanfaatkan internet di sekolah, serta tambahan pelajaran lewat metode digital.

(Baca juga: Rudiantara Bantah Bocorkan Data Registrasi Kartu Prabayar ke Tiongkok)

Masalahnya, dari 75 ribu desa yang ada di Indonesia, sepertiganya masih belum mendapatkan akses internet. Secara total, ada 150 ribu titik yang belum terjangkau digitalisasi pelayanan publik.

Di sektor kesehatan misalnya, dari 10 ribu pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), 3 ribu unit masih belum terhubung dengan internet. Dampaknya, proses administrasi masih dilakukan secara konvensional. “Masih menggunakan fotokopi KTP dan KK untuk administrasi,” ujar Rudiantara.

Selain meningkatkan akses internet, Rudiantara menyebutkan bahwa penambahan satelit bakal membuka lapangan kerja baru seperti industri perakitan antena. Untuk memenuhi kebutuhan di daerah, dia menganjurkan produksi dilakukan juga di daerah, tidak terpusat. “Satu sisi, akses internet tambah, sisi lainnya perekonomian meningkat,” tuturnya.

(Baca juga: Kemenpar Kembangkan Wisata Digital Lewat 1001 Spot Instagramable)

Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...