Verizon Beli Yahoo Tunai Senilai Rp 63,2 Triliun

Maria Yuniar Ardhiati
26 Juli 2016, 17:41
Dolar Amerika Serikat
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA

Sebagai perusahaan penyedia jasa nirkabel terbesar di Amerika Serikat, Verizon memiliki aset yang berkembang pesat, termasuk untuk aplikasi mobile serta teknologi iklan melalui video dan perangkat handheld. Yahoo akan diintegrasikan dengan perusahaan media digital AOL, yang sebagian sahamnya dimiliki Verizon. Executive Vice President untuk inovasi produk dan organisasi bisnis baru Verizon, Marni Walden serta CEO AOL Tim Armstrong akan bertemu dengan Mayer pekan ini.

Walden menyebut Mayer akan menjadi kunci keberhasilan dari integrasi tersebut. Meski demikian, Walden mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan posisi baru Mayer kelak. (Baca: Hindari Pajak Rp 120 Triliun, Microsoft Beli LinkedIn dengan Utang)

“Bergabungnya Verizon, AOL, dan Yahoo akan menciptakan kekuatan baru yang kompetitif dalam persaingan di media mobile, untuk perusahaan pengiklan serta penerbitan,” kata Armstrong.

Setelah mengalami penurunan penjualan tahunan terendah dalam sepuluh tahun terakhir ditambah desakan para investor, Mayer pun tidak mempunyai pilihan selain menjual Yahoo pada awal tahun ini. Sekarang, Verizon harus mencari cara untuk mengembalikan kejayaan Yahoo, setelah perusahaan ini sempat melakukan pergantian strategi dan pemangkasan karyawan, hingga keuangannya melemah. (Ekonografik: 4 Raksasa Teknologi Dikejar Pajak).

Setelah Yahoo disiarkan diambilalih Verizon, saham perusahaan asal California, Amerika Serikat itu turun 2,7 persen menjadi US$ 38,33 di New York. Sementara itu, saham Verizon turun kurang dari 1 persen menjadi US$ 55,75.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...