Penjualan Mobil BMW di Tokopedia Sumbang 15% Saat Pandemi Corona
BMW Group Indonesia membuka toko online resmi (official store) di Tokopedia sejak 17 April lalu, karena adanya pandemi corona. Penjualan mobil melalui e-commerce ini pun menyumbang 10-15% terhadap total pada bulan lalu.
“Tidak bisa dibilang besar atau kecil, karena baru sebulan pertama. Tetapi ini melebihi ekspektasi kami,” kata Vice President Sales of BMW Group Indonesia Bayu Riyanto saat konferensi pers secara virtual, Jumat (15/5).
Bayu menjelaskan, perusahaan sebenarnya merencanakan penjualan secara online sejak lama. Namun, implementasinya dipercepat karena ada pandemi virus corona.
Perusahaan pun mengklaim menjadi produsen mobil premium pertama di Indonesia yang membuka toko resmi di e-commerce. (Baca: BMW Bidik Pasar Akhir Tahun dengan The New X1)
Menjual kendaraan roda empat melalui e-commerce bukan tanpa tantangan. Apalagi, hal seperti ini tergolong baru. “Dengan kondisi seperti ini, belum terbiasa. Itu tantangan paling besar. Kami berhitung sangat spesifik untuk berjualan online,” katanya.
Belum lagi, nominal transaksi per kendaraan tergolong besar. Pengiriman barangnya pun harus menggunakan kardus ukuran jumbo. Perusahaan juga harus menerapkan protokol kesehatan atas produk yang dijual secara online.
Hasilnya, penjualan mobil BMW di Tokopedia direspons positif pelanggan. Kendaraan seri touring bahkan terjual habis dalam sepekan setelah diluncurkan, meski dalam masa pandemi Covid-19.
(Baca: Tren Baru E-Commerce: Restoran Jual Online Kopi Literan & Makanan Beku)
Sejauh ini, penjualan secara online masih tersebar di Pulau Jawa. Namun, ada juga pembelian dari Medan, Sumatera Utara. “Ke depan akan lebih mudah karena konsumen sudah tahu produk BMW bisa dibeli secara online,” ujar dia.
Director of Communications BMW Group Indonesia Jodie O'tania menambahkan, pandemi corona mendorong perusahaan untuk lebih kreatif dalam menjual produk. “Kami bangun komunikasi dengan pelanggan baik yang baru maupun lama (melalui toko online),” kata dia.
(Baca: Babak Belur Industri Otomotif Dihantam Pandemi Corona)