Skenario Pertumbuhan Bisnis Telkom, Termasuk Investasi ke Gojek

Image title
27 Agustus 2020, 16:22
Telkom, Gojek, akuisisi,
Gojek
Telkom kembali dikabarkan membidik Gojek.

Selain itu, Fajrin mengatakan bahwa Telkom juga akan bekerja sama dengan beberapa pihak untuk melakukan investasi bersama alias co-investment. Sehingga, dana untuk investasi tidak hanya berasal dari Telkom saja, tetapi dari pihak lain sebagai co-investor.

Informasi yang beredar mengenai rencana Telkom membidik Gojek sejak akhir 2018 lalu. Ketika  itu, berdasarkan sumber Katadata.co.id modal yang akan disuntikkan Telkom ke Go-jek tidak kurang dari US$ 500 juta atau sekitar Rp 7,35 triliun. Isu investasi ini muncul di tengah upaya Go-Jek menjajaki pendanaan baru.

Pada Juni lalu, Gojek mendapat pendanaan pada awal Juni lalu dari Facebook, PayPal, Google, dan Tencent. Dalam pendanaan tersebut tidak disebutkan nilai dan seri pendanaan.

Sebelumnya pada Maret lalu, decacorn tersebut juga sempat mendapat pendanaan seri F senilai US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 17,486 triliun. Gojek tak mengungkap nama investor yang terlibat dalam pendanaan baru tersebut, tetapi Amazon disebut-sebut sempat bernegosiasi untuk terlibat dalam putaran pendanaan itu seperti dikutip dari Business Times.

Startup penyedia layanan on-demand ini menutup putaran pendanaan seri F pertama senilai US$ 1 miliar pada awal tahun lalu. Investor yang terlibat yakni Mitsubishi Motors Corporation, Mitsubishi Corporation, Mitsubishi UFJ Lease & Finance dan Visa, yang masuk pada Juli 2019.

Co-CEO Gojek mengindikasikan bahwa putaran pendanaan seri F belum ditutup. “Kami tidak berhenti di sana karena masih melihat permintaan yang kuat di antara komunitas investasi untuk bermitra dengan kami,” tulis kedua co-CEO Gojek dalam memo bersama dikutip dari Deal Street Asia, Selasa (17/3).

Keduanya menyampaikan bahwa ada sejumlah percakapan lanjutan yang menarik, dan akan segera diperbarui hasilnya. Mereka juga telah menyampaikan pada tahun lalu bahwa perusahaan menargetkan investasi lebih dari US$ 3 miliar.

"Bisnis yang baik seperti kita akan selalu menarik investasi, tetapi ketika perlambatan ekonomi terus berlangsung, ketersediaan investasi itu akan berkurang. Jadi kita harus fokus pada setiap dolar di mana kita pikir itu akan membuat dampak terbesar dan tidak mengambil sumber daya kita begitu saja, " kata keduanya.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...