Susul TaniHub hingga Zenius, Startup Fintech LinkAja PHK Karyawan

Fahmi Ahmad Burhan
25 Mei 2022, 09:13
LinkAja, phk, startup
Katadata
LinkAja

Startup teknologi finansial (fintech) pembayaran LinkAja melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawannya dengan jumlah yang tidak disebutkan. Ini mengikuti tren PHK sejumlah startup tahun ini, seperti TaniHub hingga Zenius.

Head of Corporate Secretary Group LinkAja Reka Sadewo mengatakan PHK dilakukan perusahaan untuk penyesuaian bisnis. LinkAja juga berupaya memastikan pertumbuhan perusahaan yang sehat, positif dan optimal.

"Penyesuaian organisasi ini dilakukan atas dasar relevansi fungsi sumber daya manusia (SDM) pada kebutuhan dan fokus bisnis perusahaan saat ini," katanya kepada Katadata.co.id, Rabu (25/5).

Namun, LinkAja tidak menyebutkan jumlah karyawan yang terkena PHK. Perusahaan hanya menyebutkan bahwa PHK akan dilakukan dengan mengikuti aturan yang ada, termasuk hak pesangon.

"Semua rencana yang dilakukan tentunya mempertimbangkan dengan matang kepentingan seluruh stakeholder perusahaan, termasuk para karyawan," ujar Reka.

LinkAja juga memastikan bahwa operasional bisnis tetap berjalan seperti biasa. "Apapun perubahan yang dilakukan dalam perusahaan tidak akan mempengaruhi kualitas layanan kami, serta komitmen untuk selalu memberikan yang terbaik kepada para pengguna," ujar Reka.

Kabar PHK LinkAja beredar hanya beberapa hari setelah startup pendidikan Zenius Education melakukan hal yang sama kepada lebih dari 200 karyawan. PHK dilakukan karena bisnis terkena dampak kondisi makro ekonomi yang dinamis. 

“Supaya dapat beradaptasi dengan dinamisnya kondisi makro ekonomi yang memengaruhi industri, Zenius melakukan konsolidasi dan sinergi proses bisnis untuk memastikan keberlanjutan," kata perusahaan dalam keterangan resmi yang diterima oleh Katadata.co.id, Selasa (24/5). 

PHK ini juga menjadi bagian dari optimalisasi dan efisiensi proses bisnis yang dijalankan. "Setelah melalui evaluasi dan review peninjauan ulang komprehensif, Zenius mengumumkan bahwa lebih dari 200 dari karyawan harus meninggalkan perusahaan," ujar Zenius. 

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...