Riset: Grab, GoTo Gojek, Induk Shopee PHK Hampir 10.000 Pegawai
Grab, GoTo Gojek Tokopedia, dan induk Shopee, Sea Ltd total melakukan pemutusan hubungan kerja alias PHK terhadap total hampir 10.000 pegawai sejak tahun lalu. Ini berdasarkan pengumuman perusahaan dan riset.
Grab melakukan PHK terhadap lebih dari 1.000 pegawai. Ini menjadi yang terbesar sejak pandemi corona.
Decacorn yang berbasis di Singapura itu melakukan PHK terhadap 5% pegawai atau sekitar 360 orang pada 2020.
“Saya paham bahwa ini keputusan yang sulit diterima. Oleh karena itu, saya mengambil tanggung jawab sepenuhnya, dan karenanya izinkan saya untuk menjelaskan mengapa dan bagaimana kami sampai pada titik ini,” kata Co-founder sekaligus CEO Grab Group Anthony Tan kepada karyawan melalui email, Rabu (21/6).
Ia menegaskan PHK tersebut bukan merupakan jalan pintas menuju profitabilitas.
Menurutnya, perusahaan sudah konsisten mengelola biaya di semua area operasional dan dalam meningkatkan efisiensi platform dalam dua tahun terakhir. Hasilnya, pendapatan meningkat setiap kuartal sejak kuartal pertama 2022.
“Dengan atau tanpa perampingan ini, kami sudah berada di jalur tepat untuk mencapai titik impas alias breakeven secara EBITDA yang disesuaikan tahun ini,” ujar dia.
Berdasarkan laporan RevoU, Grab menambah 1.969 pegawai selama Mei 2022 – Mei 2023.
Sementara itu, Bloomberg melaporkan Grab menambah lebih dari 3.000 pegawai tahun lalu. Sebagian besar, karena pesaing Gojek ini mengakuisisi jaringan supermarket Jaya Grocer. Total karyawannya disebut-sebut menjadi 11.000.
Shopee juga melakukan PHK terhadap 6.503 karyawan selama Mei 2022 – Mei 2023, berdasarkan laporan RevoU. Jumlah pegawai Shopee turun 14,8%.
Meski begitu, e-commerce bernuansa oranye itu merekrut 17.326 karyawan selama 2022 menurut laporan RevoU.
GoTo Gojek Tokopedia tercatat dua kali melakukan PHK, yakni November 2022 1.300 orang dan Maret tahun ini 600 karyawan.
Jika ditotal, GoTo Gojek Tokopedia, Grab, dan Shopee melakukan PHK terhadap 9.403 pekerja sejak Mei 2022.
