Kerugian Turun Drastis, Grab Optimistis Tak Lagi Rugi Juli – September
Grab Singapura
Grab mencatatkan penurunan kerugian 74% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi negatif US$ 148 juta atau sekitar Rp 2,26 triliun selama kuartal II. Pesaing Gojek ini pun optimistis tak lagi merugi pada kuartal III alias selama Juli – September.
Proyeksi itu lebih cepat dibandingkan prediksi sebelumnya yakni kuartal IV atau Oktober – Desember. “Kami melanjutkan langkah menuju profitabilitas,” kata Co-Founder sekaligus CEO Grup Grab Anthony Tan dalam keterangan pers, Rabu (23/8).
Rincian kinerja Grab selama kuartal kedua atau April – Juni yakni:
- Rugi turun 74% menjadi US$ 148 juta
- Pendapatan naik 77% menjadi US$ 567 juta, yang terdiri dari:
- Berbagi tumpangan alias ride hailing seperti ojek online atau ojol dan taksi online naik 29% menjadi US$ 208 juta
- Pengiriman barang dan pesan-antar makanan GrabFood naik 118% menjadi US$ 292 juta
- Layanan keuangan naik 223% menjadi US$ 40 juta
- Bisnis dan inisiatif baru naik 95% menjadi US$ 27 juta
- Laba perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA yang Disesuaikan naik 92% dari minus US$ 233 juta menjadi negatif US$ 20 juta
- Nilai transaksi bruto atau Gross Merchandise Value (GMV) naik menjadi US$ 5,2 miliar, yang terdiri atas:
- Berbagi tumpangan naik 28% menjadi US$ 1,32 miliar
- Pengiriman barang dan GrabFood naik 4% menjadi US$ 2,6 miliar
- Layanan keuangan turun 13% menjadi US$ 1,3 miliar
- Bisnis dan inisiatif baru turun 3% menjadi US$ 50 juta
- Transaksi pengguna per bulan alias Monthly Transacting User (MTU) naik 7% menjadi 34,9 juta
- GMV per MTU turun 3% menjadi US$ 150
Sementara kinerja Grab selama Semester I atau Januari – Juni sebagai berikut:
- Rugi US$ 397 juta
- Pendapatan US$ 1,09 miliar
- EBITDA yang Disesuaikan negatif US$ 86 juta