Ratusan Investor Global Ramai ke Indonesia, Ini Startup yang Diincar
Ratusan investor dari berbagai negara termasuk Amerika Serikat (AS), India, Australia hingga Singapura akan datang ke Indonesia pada pekan depan. Ada beberapa startup yang dibidik oleh investor global.
Managing Director Peak XV Partners Rohit Agarwal mengatakan, Indonesia sangat menarik dari sisi jumlah populasi dan Produk Domestik Bruto atau PDB per kapita. Oleh karena itu, menurutnya sektor startup yang dinilai potensial yakni:
- Yang merambah bisnis consumer goods, termasuk e-commerce
- Layanan keuangan alias fintech
“Anda memerlukan sejumlah pembayaran agar dapat bertransaksi,” kata dia dalam Bloomberg CEO Forum at Asean, Rabu (6/9). “Kami terus mencari platform konsumen barang konsumsi. Begitu pula fintech.”
Peak XV merupakan salah satu dari ratusan investor global yang akan hadir dalam acara HUB.ID Summit X Nexticorn 2023 di Nusa Dua, Bali, pada 15 – 16 September. Acara ini mempertemukan penanam modal dengan startup yang akan diberi investasi.
Ada lebih dari 130 investor yang hadir dalam acara tersebut. Mereka akan bertemu dengan 80 startup tahap awal dan 50 perusahaan rintisan tingkat lanjut.
Beberapa investor yang akan hadir di antaranya Accel, Gobi Partners, KKR, Peak XV, Insignia Ventures Partner, Northstar Ventures hingga B Capital Group. Sementara investor dalam negeri yang ikut seperti East Ventures, Mandiri Capital Indonesia, BNI Ventures hingga BRI Ventures.
Rohit menyatakan bahwa Peax XV selalu menjadi investor tahap awal, meskipun di Indonesia sudah ada startup besar seperti Gojek dan Tokopedia. Investasi Peax XV ke startup mulai dari US$ 5 - 15 juta.
“Namun kami dengan senang hati mendukung dan bermitra dengan pendiri dalam jangka waktu yang lama,” ujarnya. Tahun lalu, investasi Peax XV di Asia Tenggara mencapai US$ 850.
General Partner, Vertex Ventures Southeast Asia and India Carmen Yuen mengungkapkan tiga hal yang menjadi kriteria Vertex dalam berinvestasi ke startup, di antaranya:
1. Startup harus benar-benar mendefinisikan cara mereka
Menurutnya, startup harus cukup gesit untuk beralih ke hal lain yang benar-benar bermanfaat. “Jadi dibutuhkan keberanian para pendiri untuk benar-benar menolak permintaan beberapa investor atau lebih anggota agar mereka bisa berkembang,” kata Carmen.
2. Founder harus lebih berani, hebat, dan menonjol
Carmen mengatakan pendiri startup yang hebat berusaha keras untuk mempekerjakan orang yang tepat. Menurutnya, perusahaan rintisan masif melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK karyawan, berarti mereka diharuskan membuang sumber daya dengan cermat.
3. Berfokus pada EBITDA atau laba perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi positif
Sementara Founding General Partner, B Capital Kabir Narang mengatakan,inflasi menjadi tantangan saat ini, termasuk bagi Indonesia. Oleh karena itu, ia mencari startup yang mampu bertahan secara berkelanjutan di tengah situasi ini.
“Sangat menarik untuk melihat bagaimana beberapa pengusaha berpikir tentang profitabilitas,” ujar Kabir.
Selain itu, Kabir mengatakan akan melihat bagaimana inovasi dari startup supaya bisa tumbuh berkelanjutan.