Cerita Startup Tanpa Investor tapi Sudah Untung
Startup Software as a Service atau SaaS asal Singapura yang berkantor pusat di Indonesia yakni HashMicro mengungkapkan kunci dalam membangun perusahaan rintisan tanpa dukungan investor.
HashMicro menawarkan solusi perencanaan sumber daya perusahaan atau enterprise resource planning (ERP).
Co-Founder sekaligus Business Development Director HashMicro Lusiana Lu mengatakan perusahaan sudah untung sejak pertama kali berdiri. Namun ia tidak memerinci angkanya maupun pertumbuhan per tahun.
“Kami tidak mengandalkan pendanaan luar manapun untuk tumbuh berkelanjutan," ujar Lusiana Lu dalam media briefing di Jakarta, Rabu (11/10). "Kami tumbuh berkelanjutan secara mandiri dan sangat independen dalam pendanaan.”
Alasan startup HashMicro tidak mencari pendanaan dari investor, karena ingin membangun perusahaan sesuai keinginan sendiri. "Investor hanya peduli berapa banyak yang bisa mereka jual dari perusahaan di masa depan," kata dia.
Sementara ia dan CEO HashMicro Ricky Halim mendirikan startup untuk menjadi yang terbesar di bidangnya di Asia Pasifik. "Untuk mencapai ini, kami tidak bisa diganggu oleh opini orang lain. Kami ingin melakukannya dengan cara kami sendiri," ujarnya.
Modal awal untuk mendirikan startup HashMicro S$ 30 Singapura atau sekitar Rp 346 ribu. "Mendirikan perusahaan di Singapura itu cukup mudah," katanya. “Kami menggunakan tabungan dari pekerjaan sebelumnya untuk mengembangkan bisnis.”
Ia dan Ricky menawarkan layanan HashMicro kepada calon klien kepada setiap pebisnis di area industrial di Singapura. Kegiatan ini dilakukan selama empat bulan.
“Setelah mendapat bayaran pertama, kami mengganti metode ke digital marketing. Kami kaget dengan besaran biayanya," ujar dia.
Lusiana menyampaikan bahwa startup HashMicro berupaya tumbuh sesuai dengan kemampuan atau tidak memaksakan diri. Hasil dari pembayaran klien selalu digunakan untuk investasi kembali.
Startup HashMicro berdiri pada 2015, dan kini memiliki lebih dari 500 karyawan. Permintaan layanan sistem ERP meningkat 300% sejak awal tahun.
HashMicro memiliki lebih dari 1.750 klien dari sekitar 25 negara, lebih dari 250 ribu pengguna, dan lebih dari 50 modul pengembangan.
Klien HashMicro seperti Pertamina, Bank Mega, Rucika, Matahari Departemen Store , Mitsubishi, Toyota, dan lainnya.