Grab Catatkan Untung Rp 327,8 Miliar, Tertinggi Sejak Perusahaan Berdiri
Grab meraup untung selama empat kuartal berturut-turut. Pesaing Gojek ini meraih profit US$ 20 juta atau Rp 327,8 miliar (kurs Rp 16.391 per US$) pada kuartal II 2025.
Keuntungan tersebut merupakan yang tertinggi. Grab pertama kali mencatatkan untung kuartalan sejak perusahaan berdiri pada Juni 2012, yakni pada kuartal IV 2023 sebesar US$ 11 juta.
Setelah itu, Grab kembali merugi dan mulai untung lagi pada kuartal III 2024. Keuntungan Grab pada kuartal II 2025 merupakan yang tertinggi sejak perusahaan berdiri. Rinciannya sebagai berikut:
- Kuartal IV 2023: US$ 11 juta
- Kuartal III 2024: US$ 15 juta
- Kuartal IV 2024: US$ 11 juta
- Kuartal I 2025: US$ 10 juta
- Kuartal II 2025: US$ 20 juta
“Kami kembali mencatatkan rekor pertumbuhan yang menguntungkan pada kuartal kedua, dengan lebih dari 46 juta pengguna yang bertransaksi setiap bulannya yang menggerakkan roda penggerak ekosistem Grab,” kata CEO Grab Group Anthony Tan dalam keterangan pers pada akhir pekan lalu.
Rincian laporan keuangan Grab selama kuartal kedua 2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu alias year on year (yoy) sebagai berikut:
- Laba periode berjalan: membaik dari negatif US$ 68 juta menjadi untung US$ 20 juta
- Laba usaha: membaik dari negatif US$ 56 juta menjadi untung US$ 7 juta
- Pendapatan: naik 23% menjadi US$ 819 juta, dengan rincian per segmen sebagai berikut:
- Pengiriman naik 23% menjadi US$ 439 juta
- Mobilitas seperti taksi dan ojek online alias ojol naik 19% menjadi US$ 295 juta
- Keuangan naik 41% menjadi US$ 84 juta
- Bisnis lainnya turun 13% menjadi US$ 1 juta
- Total laba perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA Segmen yang Disesuaikan: naik 36% menjadi US$ 201 juta, yang terdiri dari:
- Pengiriman naik 50% menjadi US$ 63 juta
- Mobilitas naik 27% menjadi US$ 295 juta
- Keuangan turun 8% menjadi negatif US$ 26 juta
- EBITDA yang Disesuaikan: naik 69% menjadi US$ 109 juta
- Arus Kas dari Operasional: naik 177% menjadi US$ 112 juta
- GMV On-Demand: naik 21% menjadi US$ 5,35 miliar, yang terdiri dari:
- Pengiriman naik 22% menjadi US$ 3,47 miliar
- Mobilitas naik 19% menjadi US$ 1,9 miliar
- Keuangan (penyaluran pinjaman) naik 78% menjadi US$ 708 juta
- Transaksi pengguna per bulan alias monthly transacting user (MTU): naik 13% menjadi 46,2 juta
- GMV On-Demand per MTU: naik 5% menjadi US$ 127
Dalam laporan keuangan setahun penuh 2024, Grab memperkirakan pendapatan 2025 mencapai US$ 3,33 miliar sampai US$ 3,4 miliar atau tumbuh 19% - 20%. EBITDA yang disesuaikan diproyeksikan naik 41% - 50% menjadi US$ 440 juta – US$ 470 juta pada 2025.
Grab merevisi EBITDA yang disesuaikan menjadi US$ 460 juta – 480 juta atau naik 47% - 53%. Sementara itu, target pendapatan tidak berubah.
Chief Financial Officer Grab Peter Oey menyampaikan akselerasi pertumbuhan pendapatan yang kuat dan disiplin yang berkelanjutan terhadap biaya menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pertumbuhan EBITDA yang disesuaikan dan Arus Kas Bebas yang disesuaikan.
“Kami juga berhasil menerbitkan obligasi senior konversi tanpa kupon US$ 1,5 miliar, yang semakin memperkuat neraca keuangan dan mengoptimalkan fleksibilitas strategis kami," kata Peter Oey.
"Grab tetap berkomitmen untuk melakukan alokasi modal secara disiplin guna mempertahankan momentum akselerasi pertumbuhan kami, dan tetap berada di jalur yang tepat untuk menghasilkan EBITDA yang disesuaikan pada semester kedua yang lebih besar dari semester pertama,” Peter Oey menambahkan.
