Huawei Proyeksi Adopsi Jaringan 5G di Indonesia Paling Lambat 2022

Cindy Mutia Annur
31 Juli 2019, 19:19
Huawei memperkirakan, adopsi internet jaringan 5G di Indonesia bisa lebih cepat dari 2022.
123RF.com
Huawei memperkirakan, adopsi internet jaringan 5G di Indonesia bisa lebih cepat dari 2022.

Huawei memperkirakan waktu adopsi internet jaringan generasi kelima atau 5G di Indonesia bisa lebih cepat dari 2022. Salah satu faktor pendukungnya adalah infrastruktur yang sudah terbangun, seperti Palapa Ring atau dikenal dengan Tol Langit.

Selain itu, jaringan serat atau fiber hingga menara pemancar alias base transceiver station (BTS) sudah tersedia di Tanah Air. “Yang paling penting saat ini adalah regulasi dan spektrumnya. Nah, itu yang menjadi tantangan," kata Direktur ICT Strategy Huawei Indonesia Mohamad Rosidi kepada Katadata.co.id, Rabu (31/7).

Untuk itu, menurutnya pemerintah perlu menetapkan spektrum atau frekuensi yang pas untuk 5G dan membuat regulasinya. Tentunya dengan mempertimbangkan dari sisi bisnis. “Apakah bisnis itu potensial?” kata dia.

Pada umumnya, ada tiga komponen penting dalam menerapkan 5G di Indonesia yaitu bisnis, regulasi, dan infrastruktur. Jika ketiga hal ini sudah siap, masyarakat bisa segera mengadopsi 5G.

(Baca: Langkah Gencar Telkomsel Kembangkan 5G: Gandeng Huawei hingga Ericsson)

Ia menilai, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sudah mengupayakan beragam hal untuk menetapkan spektrum 5G. Berdasarkan kajian internel Huawei, frekuensi 3,5 GHz bisa menjadi prioritas utama dalam penerapan 5G di Indonesia.

Alternatif lainnya, pemerintah bisa menggunakan frekuensi 26 GHz.  "Kedua frekuensi itu seharusnya bisa untuk mengisi jaringan 5G dan itu memungkinkan," kata Rosidi.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...