Muncul Aplikasi Modifikasi WhatsApp, Ahli IT: Rawan Disusupi Malware
Sejumlah pengembang membuat aplikasi modifikasi WhatsApp, seperti GBWhatsApp, OGWhatsApp, WhatsApp Aero, OGWhatsApp, WhatsApp Plus dan YoWhatsApp. Ahli informasi dan teknologi (IT) mengatakan, platform seperti ini rawan disusupi perangkat lunak (software) jahat seperti malware.
Peneliti keamanan siber dari Communication Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha mengatakan, sejumlah pengembang yang memodifikasi aplikasi WhatsApp karena penggunanya banyak.
Pada tahun lalu, WhatsApp mengumumkan dua miliar pengguna. “Jadi banyak developer pihak ketiga yang berminat mengembangkan aplikasi modifikasi,” kata Pratama kepada Katadata.co.id, Rabu (3/2).
Pratama mengatakan, aplikasi modifikasi WhatsApp itu dapat diunduh di mesin pencarian Google Search atau dengan mencari tahu file Application Package File (APK) yang berisi format berkas untuk mengunduh.
Alhasil, aplikasi modifikasi itu tidak diseleksi berdasarkan keamanan. "Pengguna berisiko terkena serangan malware ketika mengunduh aplikasi dari berbagai situs tidak resmi," kata Pratama. "WhatsApp resmi saja bisa ditembus malware pegasus, apalagi versi modifikasi,”
Selain itu, WhatsApp modifikasi mempunyai celah penyalahgunaan data pengguna. Ini karena riwayat obrolan tidak terlindungi oleh enkripsi end to end dan fitur lain.
Ia mengimbau agar pengguna mengunduh aplikasi resmi di toko aplikasi seperti Google Play Store dan App Store. "Aplikasi di luar layanan ini dapat dipastikan, sudah diubah oleh pihak ketiga, atau yang terburuk yakni disusupi malware," katanya.
WhatsApp pun sudah memperingatkan akan memblokir akun pengguna aplikasi modifikasi. Ini karena melanggar persyaratan layanan atau term of services.
Perusahaan media sosial itu juga tidak memvalidasi penggunaan aplikasi modifikasi dan dianggap tidak resmi. "Jika Anda menerima pesan di aplikasi yang menyatakan akun diblokir sementara, ini berarti Anda mungkin menggunakan versi WhatsApp ilegal," kata WhatsApp dalam blog resmi.
WhatsApp masih memberi kesempatan bagi pengguna aplikasi modifikasi untuk beralih ke platform resmi. Jika enggan beralih, maka akun akan diblokir permanen.
WhatsApp juga menyarankan pengguna mencadangkan dan memindahkan riwayat obrolan terlebih dahulu sebelum beralih. Jika tidak, riwayat percakapan akan hilang.
Meski begitu, WhatsApp juga tidak menjamin proses pemindahan riwayat obrolan tersebut berhasil sepenuhnya. "Ini karena WhatsApp yang Anda gunakan tidak resmi," ujarnya.