Saingi Tiongkok dan AS, Korsel Investasi Rp 2,7 T Juta Untuk Bangun 6G

Fahmi Ahmad Burhan
24 Juni 2021, 10:46
6G, korsel, jaringan 6G, korea selatan bangun 6G, korea selatan
SCMP/Youtube
Satelite 6G yang diluncurkan Tiongkok. Korea Selatan siap menggelontorkan investasi Rp 2,67 triliun untuk bersaing dengan Tiongkok membangun jaringan 6G.

Negara lainnya Tiongkok dan AS juga gencar mengembangkan jaringan 6G. Tiongkok menargetkan pengembangan teknologi internet generasi keenam atau 6G akan meluncur secara komersial pada 2030. 

Tiongkok juga merilis buku putih berisi panduan 6G yang dirilis oleh organisasi dari Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi Tiongkok (CAICT) bernama IMT 2030 6G. "Tiongkok akan meluncurkan teknologi 6G secara komersial pada 2030," dikutip dari Gizmochina mengacu pada buku putih pengembang 6G pada awal bulan ini (7/6). 

Sebelumnya, laporan dari China National Intellectual Property Administration (CNIPA) juga menyebutkan, Negeri Tirai Bambu menguasai jumlah paten 6G secara global. Terbukti, 35% dari total 38 ribu paten 6G di dunia merupakan milik perusahaan Tiongkok. Sedangkan AS menempati posisi kedua dengan 18% paten, disusul oleh Uni Eropa. 

Tiongkok juga telah meluncurkan satelit eksperimental 6G pertama di dunia tahun lalu, di Taiyuan Satellite Launch Centre, Provinsi Shanxi. Ini bertujuan membuat ultra-fast network yang 100 kali lebih cepat dibanding 5G, yang rencananya dapat digunakan pada 2030

Kemudaian AS, telah mengkaji pengembangan 6G sejak 2019. Saat itu, mantan Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa Negeri Paman Sam bakal mengadopsi 6G sesegera mungkin. 

Pengembang standar telekomunikasi AS atau Alliance for Telecommunications Industry Solutions (ATIS) juga telah meluncurkan Next G Alliance terkait 6G. Raksasa teknologi seperti Apple Inc, AT&T Inc, Qualcomm Inc, Google, dan Samsung Electronics Co masuk dalam aliansi ini.  

Selain mengembangkan 6G, AS menekan industri 5G Tiongkok. Caranya, dengan memblokir layanan 5G Huawei dan mendorong negara-negara di Eropa untuk melakukan hal serupa.  

Direktur industri teknologi informasi dan komunikasi Frost and Sullivan di AS Vikrant Gandhi mengatakan, kedua negara berlomba-lomba mengembangkan dan mematenkan 6G karena potensinya besar. 

Teknologi ini juga diprediksi menguasai revolusi industri berikutnya. "Kemungkinan persaingan untuk kepemimpinan 6G akan lebih sengit daripada 5G," kata Gandhi dikutip dari The Star, Februari lalu (14/2).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...