Mendorong Peran Perempuan Dalam Industri TIK

Anshar Dwi Wibowo
Oleh Anshar Dwi Wibowo - Tim Publikasi Katadata
27 Oktober 2021, 10:07
Mendorong Peran Perempuan Dalam Industri TIK
Katadata

Nama-nama seperti Alamanda Shantika, Shinta Nurfauzia, Hastu Wijayasri, dan Hanifa Ambadar, sudah tidak asing di sektor teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK). Mereka dikenal sebagai developer dan pendiri (founder) perusahaan rintisan atau startup

Selain itu, nama-nama seperti Lemonilo, Sayurbox, dan Base juga merupakan perusahaan rintisan terkemuka yang didirikan oleh perempuan.

Perlahan tapi pasti, tren pekerja perempuan di sektor TIK Indonesia terus bertambah. Perempuan mulai memberikan peran dan kontribusinya terhadap sektor yang selama ini didominasi oleh laki-laki. Bahkan perempuan juga punya andil terhadap pertumbuhan ekonomi digital di Tanah Air. 

Berdasarkan riset United Nations (UN) Women per Juli 2020, sebanyak 54 persen perempuan menjual produknya melalui internet. Dalam level usaha kecil, proporsi pemanfaatan internet untuk pengembangan bisnis oleh perempuan tercatat mencapai 68 persen atau 12 persen lebih tinggi dibandingkan yang dikelola laki-laki (52 persen).

Pada laporan lain, studi INDEF dan Lab Data Persada pada 2018 yang didukung oleh Google menunjukkan, dalam transaksi ekonomi digital di Indonesia sebesar 53 persen perempuan adalah pembeli dan 36 persen adalah penjual. 

Laporan tersebut juga menyebutkan jika jumlah penjual perempuan ialah lebih dari dua kali proporsi pemilik usaha perempuan di Indonesia (15,8 persen).

Oleh karena itu, pemberdayaan perempuan perlu terus didorong. Mengingat perempuan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk dapat belajar, meningkatkan kemampuan, dan menggeluti profesi di industri TIK. 

Potensi dan Upaya

Mengutip laporan Bank Dunia, Indonesia diestimasi butuh sebanyak 9 juta talenta digital atau 600.000 talenta/tahun sejak 2015 hingga 2030.

Jumlah tersebut memperhitungkan berbagai agenda besar yang dibidik pemerintah. Baik itu menuju roadmap Making Indonesia 4.0 maupun target mengejar pertumbuhan ekonomi digital Indonesia di level Asia Tenggara. 

Dengan target itu, pemerintah perlu segera meningkatkan inklusivitas gender di sektor TIK, terutama bagi perempuan. Pemerintah dan pemangku kepentingan terkait perlu memberikan kesempatan dan ruang bagi perempuan dalam pengembangan inovasi. Selain itu, memiliki kedudukan yang sama di sektor TIK.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...