Indosat - Tri Merger, Kominfo Minta Tingkatkan Infrastruktur Jaringan
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah menyetujui merger dua perusahaan operator seluler PT Indosat Tbk dan PT Hutchison 3 Indonesia (Tri). Melalui persetujuan itu, kedua perusahaan wajib meningkatkan infrastruktur jaringan telekomunikasi.
Menteri Kominfo Johnny G Plate mengatakan, Kominfo menyetujui penggabungan kedua perusahaan melalui Keputusan Menkominfo Nomor 7 Tahun 2022 tentang Persetujuan Penggabungan Penyelenggara Telekomunikasi PT Indosat Tbk dan PT Hutchison 3 Indonesia.
"Dengan diterbitkannya keputusan ini, maka seluruh hak dan kewajiban PT Hutchison 3 Indonesia terkait layanan komunikasi beralih kepada PT Indosat Tbk," kata Johnny dalam konferensi pers virtual pada Selasa (4/1).
Sedangkan, sejumlah hak dan kewajiban Tri yang beralih ke Indosat diantaranya hak penggunaan penomoran telekomunikasi, kewajiban pembangunan jaringan dan jasa telekomunikasi, kewajiban menjamin keberlangsungan layanan kepada pelanggan, hingga kontribusi kewajiban pelayanan universal atau universal service obligation (USO).
Berdasarkan keputusan itu, Indosat pun wajib memenuhi komitmen, salah satunya penambahan jumlah site infrastruktur telekomunikasi baru paling sedikit sebanyak 11.400 site hingga 2025. Dengan begitu, total jumlah site Indosat paling sedikit 52.885 site pada 2025.
Indosat juga wajib menambah cakupan wilayah yang terakses layanan seluler paling sedikit sebanyak 7.660 desa/kelurahan hingga 2025. Alhasil, secara total cakupan wilayah layana seluler Indosat menjadi 59.538 desa/kelurahan per 2025.
Setelah menyetujui merger, Kementerian Kominfo akan melakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan pemenuhan komitmen dan kewajiban kedua perusahaan. Simak jumlah pelanggan kartu pra bayar operator seluler pada databoks berikut:
Di sisi lain, Johnny mengatakan, merger tersebut akan memberikan pemanfaatan spektrum frekuensi yang lebih optimal. Sebab, merger akan cukup mengembalikan spektrum frekuensi 5 Mhz yang digunakan operator telekomunikasi.
"Pemanfaatan ini untuk mendorong agar memperkuat tulang punggung berbasis 4G," ujarnya. Selain itu, merger mampu menambah infrastruktur jaringan telekomunikasi hingga 2025.
Selain itu, merger memungkinkan investasi teknologi baru yang lebih masif, khususnya teknologi internet generasi kelima atau 5G. "Dengan konsolidasi akan memungkinkan implementasi 5G lebih baik," katanya.
Dari sisi industri, merger akan memberikan iklim usaha yang lebih sehat. "Sumber Daya Manusia (SDM) juga lebih besar jumlahnya. Pangsa pasar juga lebih besar," ujarnya.
Direktur Indosat Ooredoo Hutchison Danny Buldansyah mengatakan, merger akan membuat industri menjadi lebih efisien. "Skala finansial menjadi lebih kuat dan lebih besar," katanya.